Hinamatsuri (???, ?????) atau Hina Matsuri merupakan perayaan yang dilaksanakan setiap 3 maret di Jepang.
Perayaan ini digelar untuk mendoakan pertumbuhan anak perempuan, di mana keluarga akan memajang satu set boneka istana, yang disebut hinaningy?.
Boneka diletakkan di atas panggung bertingkat yang disebut dankazari (tangga untuk memajang). Jumlah anak tangga pada dankazari ditentukan berdasarkan jumlah boneka yang ada.
Masing-masing boneka diletakkan pada posisi yang sudah ditentukan berdasarkan tradisi turun temurun. Panggung dankazari diberi alas selimut tebal berwarna merah yang disebut hi-m?sen.
Satu set boneka terdiri dari boneka kaisar, permaisuri, puteri istana (dayang-dayang), dan pemusik istana yang menggambarkan upacara perkawinan tradisional di Jepang.
Pakaian yang dikenakan boneka adalah kimono gaya zaman Heian; salah satu zaman dalam pembagian periode sejarah Jepang selama 390 tahun.
Perayaan ini sering disebut Festival Boneka atau Festival Anak Perempuan karena berawal permainan boneka di kalangan putri bangsawan yang disebut hiina asobi (bermain boneka puteri).
Walaupun disebut matsuri, perayaan ini lebih merupakan acara keluarga di rumah, dan hanya dirayakan keluarga yang memiliki anak perempuan.
Sebelum hari perayaan tiba, anak-anak membantu orang tua mengeluarkan boneka dari kotak penyimpanan untuk dipajang.
Sehari sesudah Hinamatsuri, boneka harus segera disimpan karena dipercaya sudah menyerap roh-roh jahat dan nasib sial.
