Komite Darurat Organisasi Kesehatan Dunia pada 15 Juli telah mempertahankan pendiriannya bahwa bukti vaksinasi COVID-19 tidak diperlukan untuk perjalanan internasional, di tengah terjadi perdebatan yang berkembang mengenai pemblokiran masuknya wisatawan jika mereka tidak divaksinasi.
Para ahli independen mengatakan bahwa vaksinasi tidak boleh jadi satu-satunya syarat untuk izinkan perjalanan internasional, mengingat akses global yang terbatas dan distribusi vaksin COVID-19 yang tidaklah merata.
Para ahli sebelumnya mengatakan bahwa memerlukan bukti vaksinasi memperdalam ketidakadilan dan promosikan kebebesan bergerak yang tidak setara. Negara-negara yang lebih miskin dengan akses yang lebih sedikit ke vaksinasi dapat menghadapi pengecualian jika langkah-langkah itu diberlakukan.
Uni Eropa pada awal bulan ini telah meluncurkan sistem sertifikat COVID-19 digital yang dirancang untuk membantu warga pergi lebih bebas di seluruh blok 27 negara dan membuka pariwisata musim panas.
Artikel Menarik Lainnya:
- Akhirnya, Prediksi Besar Mengenai Black Hole Milik Stephen Hawking Diamati
- Marc Jacobs Luncurkan Koleksi Fall 2021 Terbarunya!
- Istana Mewah Budapest Ini Dirubah Jadi Hotel Mewah, Bernama The Matild Palace