Pemimpin yang mendorong karyawannya untuk belajar serta berbicara di tempat kerja dan membagikan saran guna perubahan mempunyai tim yang lebih efektif dan tangguh saat menghadapi situasi yang tidak terduga. Penelitian baru tersebut dilakukan oleh Universitas Rice dan Windsor.
"A Resource Model of Team Resilience Capacity and Learning" ini akan muncul dalam edisi khusus Manajemen Grup & Organisasi. Penulis studi ini yaitu Kyle Brykman mempelajari apa yang buat karyawan lebih tangguh dan mendorong pembelajaran di tempat kerja. Peneliti secara khusus memeriksa interaksi 48 tim dari 5 startup teknologi di Kanada. Melihat hal itu, King memberikan komentarnya.
"Memahami apa yang dapat dilakukan organisasi untuk membantu karyawan menjadi lebih tangguh adalah fokus pekerjaan kami di Laboratorium Penelitian Ketahanan Kerja saya," ungkapnya.
"Proyek penelitian ini menawarkan kesempatan untuk mengungkap peran penting pemimpin kapal dan suara karyawan dalam proses ketahanan." jelasnya.
Brykman dan King menemukan bahwa tim yang lebih efektif dan tangguh jika atasan mereka mendorong karyawan mengambil risiko, memberikan saran, dan belajar dari proses itu. Menciptakan lingkungan kerja yang berpusat pada pembelajaran dan komunikasi terbuka sangat membantu ketika tim tumbuh dan mengambil tugas baru.
"Mengetahui bahwa Anda memiliki seorang pemimpin yang fokus pada pembelajaran dan bukan hanya pada hasil kinerja sangat penting," lanjut King.
"Penting juga bagi mereka untuk secara sengaja mengomunikasikan hal ini kepada karyawan, karena dapat membuat semua perbedaan dalam membangun tim yang lebih tangguh . Para pemimpin perlu memberi penghargaan secara verbal atas pola pikir belajar. Misalnya, ketika seorang bos menanggapi seorang karyawan yang melakukan kesalahan di tempat kerja dengan mengatakan, 'Bagus, sekarang Anda bisa belajar dari pengalaman ini,' daripada memarahi mereka karena membuat kesalahan, itu membuat perbedaan besar." tutupnya.
