Baru-baru ini tim arkeolog dari Fusion JV mendapati temuan yang luar biasa dan mengungkap sejarah manusia. Arkeolog tersebut menemukan sebuah makam kuno yang berisikan ratusan tengkorak manusia di Buckinghamshire, Inggris.
Dilansir Daily Mail, para arkeolog menemukan tulang belulang ratusan individu dengan dilengkapi barang-barang unik seperti pembersih kotoran telinga, tabung kosmetik dan lain-lain.
Baca Juga: Wah! Peti Harta Karun Ditemukan di Makam Mesir Kuno, Ada Bejana untuk Memuja Dewi Isis
Diprediksi, para individu yang terdiri dari pria, wanita dan anak-anak tersebut berasal dari individu di abad ke-enam Masehi. Penemuan di dekat Wendover ini menjadikannya salah satu tempat pemakaman Anglo-Saxon terbesar yang pernah ditemukan di Inggris.
Para ahli juga menemukan lebih dari 2.000 manik-manik, 89 bros, 40 gesper, 51 pisau, 15 ujung tombak, tujuh bahan bundar di tengah perisai dan pedang.
Yang lebih lagi, terdapat pula sejumlah barang-barang untuk perawatan individu tersebut seperti peralatan mandi mulai dari pembersih kotoran telinga dan tusuk gigi, pinset, sisir, bahkan tabung kosmetik yang bisa saja berisi zat yang digunakan sebagai eyeliner.
Menarik bukan?
Diduga, barang-barang tersebut berkaitan dengan bagaimana para individu tersebut mengakhiri hidup mereka. Terdapat individu laki-laki memiliki noda biru di tulang selangkanya. Hal ini disebabkan oleh bros yang dikenakan ketika ia dimakamkan, dibiarkan menempel di tulangnya selama lebih dari 1.000 tahun setelah kulit dan dagingnya membusuk.
Ada pula individu yang diperkirakan berusia antara 17-24 pada saat menghembuskan napas terakhirnya ini memiliki ujung tombak yang tertanam di salah satu tulang belakang. Hal tersebut menunjukkan bahwa ia menhadapi akhir yang tidak beruntung dan kejam.
Selain itu, terdapat individu berjenis kelamin perempuan ditemukan terkubur dengan berbagai macam barang berkualitas tinggi. Ini membuktikan bahwa dia berstatus tinggi di antara mereka yang terkubur di situs tersebut.
Ia dimakamkan bersama mangkuk kaca berhias lengkap yang terbuat dari kaca hijau pucat, diperkirakan dibuat sekitar pergantian abad kelima, sehingga bisa menjadi pusaka dari era Romawi.
Dr Rachel Wood, arkeolog utama untuk Fusion JV menyebut temuan makam ini sebagai penemuan sekali seumur hidup bagi seorang arkeolog. Signifikansi situs untuk pemahaman sejarah dan arkeologi Inggris Anglo-Saxon sangat besar.
