Permainan jailangkung merupakan permainan mistis nusantara yang umumnya dilakukan sebagai ritual memanggil mahkluk halus.
Permainan ini dilakukan dengan menggunakan media untuk menempatkan sang makhluk halus seperti batok kepala dengan batang kayu yang didandani sedemikian rupa seperti orang.
Asal penggunaan istilah jailangkung ini berasal di duga berasal dari kepercayaan tradisional Tionghoa yang bernama cay lan gong.
Ritual cay lan gong yang berarti dewa keranjang ini pun dilakukan dengan menggunakan media berupa sebuah boneka keranjang yang tangannya dapat digerakkan.
Mereka memanggil dewa seperti nenek moyang mereka untuk masuk ke dalam boneka itu. Di tangan boneka ini diikatkan kapur atau alat menulis dan diberikan boneka diberikan pakaian seperti manusia.
Permainan jailangkung pada awalnya dilakukan untuk sekedar bersenang-senang, namun beberapa orang melakukannya malah untuk meminta pertolongan dan bantuan dari bangsa jin.
Oleh masyarakat jawa jailangkung disebut dengan nama Nini Thowok, sedangkan di daerah minangkabau ritual jailangkung disebut dengan Lukah Gilo.
