Sandekala: Mitos Wewe Gombel dan Masa Pergantian Waktu yang Menyeramkan

- Selasa, 16 Mei 2023 | 18:51 WIB
Suasana senja (Z Creators/Titi Romiyati)
Suasana senja (Z Creators/Titi Romiyati)

Sandekala, dalam pengertian umum, merujuk pada waktu senja atau saat matahari terbenam. Namun, dalam khazanah Islam, Sandekala mengacu pada waktu menjelang Maghrib. Dalam hal ini, diyakini bahwa Sandekala adalah waktu keluarnya setan dan jin.

Oleh karena itu, anak-anak dilarang keluar rumah dan rumah-rumah ditutup. Setelah beberapa saat masuk waktu malam, yaitu waktu Isya', maka mereka diperbolehkan keluar. Selain itu, dianjurkan untuk menutup pintu, kamar, dan jendela saat malam hari.

-
Suasana senja (Z Creators/Titi Romiyati)

Kata "Sandekala" sendiri berasal dari bahasa Sunda, terdiri dari dua kata, yaitu "sande" yang berarti "bukan" dan "kala" yang berarti "waktu". Sandekala merupakan cerita atau legenda yang telah menjadi warisan turun-temurun bagi masyarakat Sunda.

Dalam legenda masyarakat Sunda, kisah-kisah Sandekala menceritakan tentang mahluk yang gemar mengganggu dan menculik anak-anak yang bermain saat senja tiba.

-
Suasana senja (Z Creators/Titi Romiyati)

Salah satu mitos yang ditemui dalam kepercayaan masyarakat Sunda adalah mengenai sosok Sandekala yang berwujud Wewe Gombel yang sering menculik anak-anak. Dalam mitos lainnya, Sandekala dianggap sebagai golongan jin atau makhluk halus yang muncul saat senja.

Oleh karena itu, sosok ini sering disebut sebagai hantu senja. Ada juga mitos yang menggambarkan Sandekala sebagai makhluk bersayap dan berbadan besar dengan tanduk serta mata merah menyala yang kerap menculik anak kecil menjelang waktu Maghrib.

-
Suasana senja (Z Creators/Titi Romiyati)

Hingga saat ini, cerita mitos mengenai Sandekala masih terus berkembang di kalangan masyarakat Sunda. Budaya dan kepercayaan mengenai makhluk ini bahkan telah diangkat menjadi buku dan film. Larangan anak-anak untuk bermain di luar saat Sandekala atau saat pergantian waktu telah tiba merupakan bagian dari kepercayaan masyarakat Sunda bahwa setiap peralihan waktu dapat menyebabkan ketidakseimbangan di alam.

Ketidakseimbangan ini diyakini dapat memberikan dampak buruk bagi manusia dan lingkungan sekitar. Kepercayaan ini kemudian terwujud dalam bentuk mitos yang dikenal sebagai Sandekala.

Melalui mitos tersebut, anak-anak dilarang bermain di luar rumah saat Sandekala atau saat terjadi pergantian waktu guna menghindari dampak buruk yang disebabkan oleh ketidakseimbangan alam. Meskipun mitos ini memiliki latar belakang kepercayaan yang kental, pada akhirnya pemahaman tentang Sandekala menjadi sebuah tradisi dan norma yang dijunjung tinggi oleh masyarakat Sunda.

Artikel Menarik Lainnya:

Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone.Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.

-
Z Creators

Editor: Z Creators

Tags

Terkini

7 Arti Mimpi Memotong Rambut Apakah Pertanda Baik?

Minggu, 28 April 2024 | 10:19 WIB

8 Arti Ular Masuk Rumah Menurut Primbon Jawa

Senin, 15 April 2024 | 12:00 WIB
X