Makam Ki Ageng Wonolelo menjadi salah satu tempat bersejarah di Yogyakarta. Makam ini terletak di Pondok Wonolelo, Widodomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta.
Ki Ageng Wonolelo atau yang bernama asli Jumadi Geno, merupakan keturunan dari Prabu Brawijaya V. Beliau adalah tokoh penting dalam penyebaran agama Islam zaman Kerajaan
Mataram.
Dulu, Ki Ageng Wonolelo bermukim di Dusun Pondok Wonolelo. Lantaran dikenal memiliki ilmu kebatinan yang tinggi, dia diutus Raja Mataram ke Kerajaan Sriwijaya Palembang yang dahulu membangkang terhadap Mataram, hingga Ki Ageng Wonolelo sanggup menaklukan Kerajaan Sriwijaya.
Baca juga: Temuan 570 Makam Kuno di China Tengah Ungkap Korban Perang Dinasti Qing
Karena kehebatannya itu lah, dahulu banyak orang yang berguru padanya. Sampai sekarang para peziarah bahkan ada yang sampai menginap demi berziarah ke makam Ki Ageng Wonolelo.
Setiap acara Saparan Ki Ageng Wonolelo, tempat ini selalu dipadati warga setempat bahkan yang dari jauh pun rela datang ke Pondok Wonolelo.
Mereka berebut gunungan berkat apem yang biasa dibagikan di puncak acara. Hal ini dipercaya bahwa yang mendapatkan apem akan mendapatkan berkah. Apem juga akan dibagikan kepada para peziarah.
Makam Ki Ageng Wonolelo memiliki serambi luas dan nyaman untuk para peziarah. Di dalamnya terdapat perlengkapan untuk berziarah dan juga bisa membaca seluruh silsilah Ki Ageng Wonolelo.
Baca juga: Sejarah Makam Sunan Gunung Jati Cirebon, Saksi Penyebaran Islam di Indonesia
Di bagian pelataran, terdapat menara hijau untuk upacara adat. Di depan makam, ada sumur yang dibangun dahulu bersamaan dengan makam.
Konon menurut cerita masyarakat, setelah pembangunan makam dan sumur, Dusun Wonolelo menjadi makmur dan damai.
Jasa dan perjuangan Ki Ageng Wonolelo inilah yang membuat para peziarah rela datang jauh dari luar Jogja, bahkan rombongan ada yang menginap.
Hal ini juga memberikan nilai keimanan yang lebih kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta sebagai wujud penghormatan atas jasa Ki Ageng Wonolelo.
Bagi yang berziarah ke makam Ki Ageng Wonolelo, diharapkan membaca seluruh tata tertib yang ada. Serta menjaga ketertiban lingkungan makam.