Mengingat Kembali Tragedi Berdarah Semanggi I, Pelanggaran HAM Berat di November 1998

- Sabtu, 25 Februari 2023 | 08:05 WIB
Korban Tragedi Semanggi I. (twitter/@mwv.mystic)
Korban Tragedi Semanggi I. (twitter/@mwv.mystic)

Tragedi Semanggi I atau biasa dikenal sebagai peristiwa berdarah di Jakarta yang terjadi pada tanggal 11-13 November 1998. Peristiwa ini bermula saat unjuk rasa mahasiswa besar-besaran yang terjadi pada awal masa reformasi yang memprotes pelaksanaan dan agenda Sidang Istimewa MPR.

Unjuk rasa yang sejatinya menyampaikan pendapat masyarakat justru berubah menjadi pertumpahan darah. Ya, massa bentrok dengan aparat keamanan, dilaporkan 17 warga sipil meninggal dunia dalam kejadian tersebut.

Latar Belakang Tragedi Semanggi I

Pada November 1998 pemerintahan transisi Indonesia mengadakan Sidang Istimewa untuk menentukan Pemilu berikutnya dan membahas agenda-agenda pemerintahan yang akan dilakukan.

Mahasiswa bergolak kembali karena mereka tidak mengakui pemerintahan Bacharuddin Jusuf Habibie atau BJ Habibie dan tidak percaya dengan para anggota DPR/MPR Orde Baru. Mereka juga mendesak untuk menyingkirkan militer dari politik serta pembersihan pemerintahan dari orang-orang Orde Baru.

Masyarakat dan mahasiswa menolak Sidang Istimewa MPR 1998 dan juga menentang dwifungsi ABRI/TNI. Sepanjang diadakannya Sidang Istimewa itu masyarakat bergabung dengan mahasiswa setiap hari melakukan demonstrasi ke jalan-jalan di Jakarta dan kota-kota besar lainnya di Indonesia.

Aksi ini pun kian masif dan meluas setiap harinya. Massa terus bertambah mulai turun ke jalan hingga memaksa aparat keamanan melakukan penjagaan ketat serta pengawasan. Begitu pula aparat yang melarang mahasiswa untuk melakukan aktivitas di kampus guna mencegah berkumpulnya mereka di sana.

Baca Juga: Tragedi Semanggi, Protes Terhadap Sidang Istimewa MPR yang Berujung Tewasnya Warga Sipil

Peristiwa ini mendapat perhatian sangat besar dari seluruh Indonesia dan dunia internasional Hampir seluruh sekolah dan universitas di Jakarta, tempat diadakannya Sidang Istimewa tersebut, diliburkan untuk mencegah mahasiswa berkumpul. 

Apa pun yang dilakukan oleh mahasiswa mendapat perhatian ekstra ketat dari pimpinan universitas masing-masing karena mereka di bawah tekanan aparat yang tidak menghendaki aksi mahasiswa.

Kronologi Kejadian

Pada tanggal 11 November 1998, mahasiswa dan masyarakat yang bergerak dari Jalan Salemba, bentrok dengan Pam Swakarsa di kompleks Tugu Proklamasi.

Pam Swakarsa atau Pasukan Pengamanan Masyarakat Swakarsa adalah sebutan untuk kelompok sipil bersenjata tajam yang dibentuk oleh TNI untuk membendung aksi mahasiswa sekaligus mendukung Sidang Istimewa MPR tahun 1998.

Di tanggal 12 November 1998, ratusan ribu mahasiswa dan masyarakat bergerak menuju ke Gedung DPR/MPR, Senayan dari berbagai arah seperti Semanggi-Slipi-Kuningan. Akan tetapi tidak ada yang berhasil menembus ke sana karena dikawal dengan sangat ketat oleh tentara, Brimob dan juga Pamswakarsa.

Bentrokan kembali tak bisa dihindari di malam harinya, di mana bentrok pecah di daerah Slipi dan Jl. Sudirman. Akibat insiden itu puluhan mahasiswa masuk rumah sakit. Ribuan mahasiswa juga ada yang dievakuasi ke Universitas Atma Jaya. 

Satu orang pelajar, yaitu Lukman Firdaus, terluka berat dan masuk rumah sakit. Beberapa hari kemudian ia meninggal dunia.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

8 Arti Ular Masuk Rumah Menurut Primbon Jawa

Senin, 15 April 2024 | 12:00 WIB
X