Menggantung Peti Mati di Tebing, Tradisi Suku Pegunungan Filipina yang Mulai Usang

- Kamis, 24 Desember 2020 | 10:30 WIB
Pemakaman gantung di Sagada, Filipina. (Flickr/Rick McCharles)
Pemakaman gantung di Sagada, Filipina. (Flickr/Rick McCharles)

Anggota suku Igorot di Provinsi Pegunungan di Filipina utara telah lama mempraktikkan tradisi pemakaman jenazah dengan menggantungkan peti mati mereka di sisi tebing. 

Meski pemakaman tradisional peti mati gantung hanya berlangsung setiap beberapa tahun atau lebih sekarang. 

Salah satu kepercayaan paling umum di balik praktik ini adalah bahwa memindahkan tubuh orang mati lebih tinggi akan membawa mereka lebih dekat dengan roh leluhur mereka. 

Sementara ada anggapan lain bahwa orang-orang tua takut mereka dikubur di dalam tanah. 

Mereka menganggap di dalam tanah, air akan merembes dan membuat jasad mereka lebih cepat membusuk. Sehingga mereka menginginkan tempat di mana mayat mereka akan aman. 

Dan lagi, mereka juga takut anjing akan memangsa bangkai mereka jika dikubur di dalam tanah. 

Suku Igorot meyakini jika seseorang harus pergi dengan cara yang sama saat mereka memasuki dunia. 

-
Peti mati gantung di Sagada Filipina. (Flickr/Rebecca Bathory)

Baca Juga: Suku Kazakh, Kaum Pemburu dengan Bantuan Elang di Mongolia

Jadi peti mati akan mereka ikat atau dipaku ke sisi tebing dan sebagian besar hanya berukuran panjang sekitar satu meter. 

Itu karena jenazah dikuburkan dalam posisi janin. 

Selain itu, ada pula anggapan bahwa cairan dari jenazah dianggap membawa kesuksesan dan mewariskan keterampilan almarhum kepada mereka yang bersentuhan dengan mereka selama prosesi pemakaman.

Namun kini tradisi pemakaman tidak selalu diikuti, seperti para kerabat yang tidak tega mematahkan tulang orang yang mereka cintai. 

Sehingga peti mati terbaru berukuran sekitar dua meter. Sementara generasi muda telah mengadopsi cara hidup modern dan dipengaruhi oleh kepercayaan Kristen di negara itu. 

Jadi mereka memilih untuk menguburkan jasad kerabat di bawah tanah dan dapat mengunjunginya ke makam, ketimbang memanjat dan mengunjungi peti mati di bukit. 

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

Fakta dan Mitos Tahun Kabisat yang Kamu Harus Tau

Rabu, 28 Februari 2024 | 12:25 WIB
X