Organisasi masyarakart Front Pembela Islam (FPI) adalah salah satu organisasi massa Islam yang ada di Indonesia. Menganut pandangan Islam konservatif dan memiliki massa dalam jumlah banyak menjadikan FPI penggerak pada beberapa aksi umat Islam.
Anggota FPI identik dengan atribut jubah putih, ikat kepala atau sorban putih, dan selempang kain hijau. FPI juga kerap menjadi pembicaraan masyarakat dan media sosial.
Berikut Indozone bagikan sejarah FPI serta deretan aksinya yang kontroversial hingga proses pembubaran FPI yang dilakukan pemerintah di akhir tahun 2020.
Sejarah FPI
FPI dideklarasikan pada 17 Agustus 1998 di halaman Pondok Pesantren Al Um, Kampung Utan, Ciputat di Selatan Jakarta oleh Habib Rizieq Shihab, Habib Idrus Jamallulail, Kyai Misbach dan beberapa ulama lainnya serta disaksikan ratusan santri dari Jabotabek.
FPI didirikan dengan tujuan sebagai wadah kerja sama antara ulama dan umat dalam menegakkan Amar Ma'ruf dan Nahi Munkar, yakni menegakkan kebenaran dan melarang yang salah.
Latar Belakang FPI
Pendirian FPI berdasarkan latar belakang bahwa adanya penderitaan umat Islam di Indonesia karena lemahnya kontrol sosial penguasa sipil maupun militer akibat banyak pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) yang dilakukan oknum penguasa.
Tak hanya itu, banyaknya kemungkaran dan kemaksiatan yang merajalela juga menjadi latar belakang mengapa FPI berdiri. Selain itu FPI merasa wajib untuk menjaga dan mempertahankan harkat dan martabat Islam serta umat Islam.
Struktur Organisasi
1. Dewan Pimpinan Pusat, sebagai pengurus organisasi berskala nasional.
Ketua Majelis Syura DPP FPI: Hb. Muhsin Ahmad Al-Attas
Ketua Majelis Tanfidzi DPP FPI: Habib Rizieq (2003–2008)
2. Dewan Pimpinan Daerah, sebagai pengurus organisasi berskala provinsi.
Ketua FPI bagian Surakarta (disingkat FPIS) adalah Abu Bakar Ba'asyir
3. Dewan Pimpinan Wilayah, sebagai pengurus organisasi berskala Kota/Kabupaten.
4. Dewan Pimpinan Cabang, sebagai pengurus organisasi berskala kecamatan.