Ada banyak mitos yang beredar dan berkembang luas di tengah masyarakat Indonesia. Mitos-mitos tersebut hingga kini masih dipercayai oleh sebagian besar masyarakat.
Salah satu mitos yang sering kita dengar adalah mitos terkait larangan duduk di depan pintu karena akan mengundang kesialan. Mitos tersebut masih terus kita dengar bahkan hingga zaman sudah modern seperti saat ini.
Diketahui, mitos larangan duduk di depan pintu yang berkembang di tengah masyarakat memiliki banyak versi. Setiap versi memiliki ganjaran yang berbeda pula.
Berikut 3 mitos larangan duduk di depan pintu yang paling berkembang luas di tengah masyarakat.
1. Duduk depan pintu bikin susah jodoh
Salah satu mitos larangan duduk di depan pintu yang paling populer adalah bikin susah mendapat jodoh. Larangan ini pun ditujukan kepada para perempuan.
Perempuan disarankan untuk tidak duduk di depan pintu karena dianggap akan menjauhkan diri dari jodoh yang hendak datang.
Kemunculan mitos ini mungkin saja sengaja dibuat agar orang-orang, khususnya perempuan tidak duduk di depan pintu karena bisa menghalangi orang-orang yang ingin keluar masuk rumah, termasuk orang yang ingin dilamar.
2. Perempuan hamil duduk di depan pintu akan sulit bersalin
Larangan duduk di depan pintu bagi perempuan hamil juga termasuk salah satu mitos yang berkembang luas di tengah masyarakat. Perempuan hamil yang duduk di depan pintu dianggap bisa mengalami kesulitan dalam persalinan.
Kemunculan mitos ini mungkin karena duduk di depan pintu akan membuat perempuan hamil mudah terserang penyakit yang menular lewat udara atau disebut airbon disease.
Namun sayangnya, berkembangnya mitos ini di tengah masyarakat justru dikaitkan dengan hal-hal mistis.
3. Duduk di depan pintu bikin sulit rezeki
Mitos duduk di depan pintu yang cukup populer lainnya adalah bisa menyulitkan rezeki. Hingga saat ini belum ada bukti berdasarkan penelitian ilmiah pengaruh rezeki dengan duduk di depan pintu.
Mitos ini berkembang luas di tengah masyarakat sehingga banyak orang yang enggan duduk di depan pintu karena takut mengalami kesulitan rezeki.
Kemunculan mitos ini mungkin karena pintu merupakan tempat orang-orang berlalu-lalang, sehingga duduk di depan pintu bisa menghalangi orang-orang yang hendak memberikan rezeki.
