Studi Baru Ini Mungkinkan Terjadinya Pengobatan Glaukoma!

- Minggu, 24 Oktober 2021 | 10:51 WIB
Mata. (photo/Ilustrasi/Pexels/João Jesus)
Mata. (photo/Ilustrasi/Pexels/João Jesus)

Selama ini, penyakit glaukoma diketahui tidak dapat disembuhkan dan dapat memicu kebutaan permanen pada seseorang. Pengobatan yang ada hanya dapat mengontrol glaukoma, termasuk dengan obat-obatan dan operasi. Hanya saja, pengobatan itu tidak dapat menyembuhkan glaukoma, tetapi hanya membuatnya tidak semakin buruk. 

Baru-baru ini, terdapat sebuah studi baru yang terbit di jurnal Nature Communication yang hadir dengan judul Cellular crosstalk regulates the aqueous humor outflow pathway and provides new targets for glaucoma therapies. Studi ini akan memberikan harapan baru untuk pengobatan glaukoma yang selama ini tidak dapat disembuhkan. 

Studi baru ini dilakukan pada tikus dari Northwestern University itu telah mengidentifikasi target pengobatan baru, termasuk dengan mencegah bentuk glaukoma pediatrik yang parah. Penelitian tersebut mengungkapkan kemungkinan kelas terapi baru untuk glaukoma yang paling umum pada orang dewasa.

Meskipun ada beberapa perawatan yang tersedia untuk glaukoma sudut terbuka, bentuk glaukoma yang paling umum pada orang dewasa, tidak ada yang dapat menyembuhkan glaukoma. Biasanya, glaukoma sudut terbuka disebut sebagai glaukoma kronis dan menjadi jenis yang paling sering menyebabkan kebutaan. Melihat hal itu, anggota peneliti Dr. Susan Quaggin memberikan komentarnya. 

"Meskipun glaukoma kongenital primer jauh lebih jarang daripada glaukoma sudut terbuka, itu menghancurkan bagi anak-anak," ungkapnya kepada Northwestern Now.

"Perawatan baru dan kelas perawatan baru sangat dibutuhkan untuk memperlambat kehilangan penglihatan dalam kedua bentuk," katanya. 

Pada penelitian ini, mereka menggunakan pengeditan gen dan mengembangkan model baru glaukoma pada tikus yang menyerupai glaukoma kongenital primer. Dengan menyuntikkan pengobatan protein baru, tahan lama dan tidak beracun (Hepta-ANGPT1) ke tikus, ilmuwan mampu menggantikan fungsi gen yang menyebabkan glaukoma. 

"Langkah selanjutnya, adalah mengembangkan sistem pengiriman yang tepat untuk pengobatan protein baru yang berhasil pada pasien dan membawanya ke tingkat produksi," kata Quaggin.

"Studi ini adalah langkah pertama menuju tujuan itu. Harapan kami adalah bahwa penelitian ini mengarah pada terapi bertarget pertama yang secara efektif meningkatkan aliran keluar cairan dari bagian depan mata, membalikkan cacat biologis yang mendasari pada pasien dengan glaukoma," tutupnya.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

8 Arti Ular Masuk Rumah Menurut Primbon Jawa

Senin, 15 April 2024 | 12:00 WIB
X