Cintamani atau Chintamani merupakan batu permata yang konon menjadi pengabul harapan dalam tradisi Hindu dan Buddha.
Batu ini bahkan dianggap setara dengan batu filsuf dalam alkimia Barat.
Menurut legenda, permata cintamani pertama kali muncul sebagai salah satu dari tujuh harta yang dimiliki oleh seorang raja yang baik hati, adil, dan penguasa yang ideal.
Legenda selanjutnya menggambarkan Cintamani atau Permata Mani sebagai batu permata yang akan mengabulkan keinginan.
Batu ini menjadi salah satu dari empat peninggalan yang jatuh dari langit saat Raja Lha Thothori Nyantsen memerintah Tibet .
Dalam tradisi Buddha Tibet, Cintamani kadang-kadang digambarkan sebagai mutiara bercahaya milik Buddha.
Permata ini memiliki kemampuan untuk menghilangkan kemiskinan dan penderitaan.
Sementara dalam tradisi Hindu batu ini dikaitkan dengan dewa Wisnu dan Ganesha atau digambarkan sebagai permata indah milik raja naga.
Terlepas dari semua legenda tersebut Cintami merupakan batu yang terbentuk akibat tumbukan meteor di Bumi. Ia tergolong dalam keluarga Tektite yang merupakan kristal yang sangat kuat.
Ukurannya kebanyakan sebesar kerikil dengan warna tunggal atau campuran antara hitam, coklat, hijau atau abu-abu.
