Isi Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dan Pidato Proklamasi oleh Soekarno

- Sabtu, 8 Agustus 2020 | 12:43 WIB
Teks proklamasi Kemerdekaan Indonesia klad yang ditulis tangan oleh Ir. Soekarno (Wikipedia)
Teks proklamasi Kemerdekaan Indonesia klad yang ditulis tangan oleh Ir. Soekarno (Wikipedia)

Pembacaan naskah teks proklamasi Kemerdekaan Indonesia menjadi momen sakral bagi seluruh rakyat Indonesia setiap tanggal 17 Agustus.

Namun, tahun 2020 nampaknya Kemerdekaan Indonesia disambut dengan cara berbeda karena adanya pandemi Covid-19 yang terjadi saat ini di seluruh dunia, tidak terkecuali Indonesia.

Terlepas dari situasi kondisi tersebut, pembacaan teks proklamasi Kemerdekaan Indonesia tetap harus dilaksanakan secara khidmat.

Sebagaimana kita ketahui bahwa teks proklamasi yang dirumuskan oleh beberapa tokoh kemerdekaan, seperti Soekarno, Mohammad Hatta, dan Mr. Achmad Soebardjo, menjadi tanda Indonesia telah merdeka dan terbebas dari penjajahan.

Teks proklamasi Kemerdekaan Indonesia ditulis tangan oleh Soekarno dan ditandatanganinya bersama Mohammad Hatta atas nama bangsa Indonesia.

Namun, sebelum akhirnya dikumandangkan di hadapan rakyat Indonesia di Jalan Pegangsaan Timur No. 56, Jakarta Pusat pada 17 Agustus 1945, teks proklamasi Indonesia asli tulisan tangan Soekarno itu diketik oleh Sayuti Melik.

Isi Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945

-
Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia otentik yang diketik oleh Sayuti Melik (Wikipedia)

Sampai hari ini, naskah teks proklamasi Kemerdekaan Indonesia asli yang ditulis tangan Ir. Soekarno itu tersimpan rapi di Arsip Nasional Republik Indonesia.

Berikut isi teks proklamasi Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945, lengkap dengan pidato Proklamasi yang dibacakan oleh Ir. Soekarno:

"Saudara-saudara sekalian,

Saya telah minta saudara-saudara hadir disini untuk menyaksikan satu peristiwa mahapenting dalam sejarah kita.

Berpuluh-puluh tahun kita bangsa Indonesia telah berjoang, untuk kemerdekaan tanah air kita bahkan telah beratus-ratus tahun! Gelombang aksi kita untuk mencapai kemerdekaan kita itu ada naiknya dan ada turunnya, tetapi jiwa kita tetap menuju ke arah cita-cita.

Juga di dalam zaman Jepang, usaha kita untuk mencapai kemerdekaan nasional tidak berhenti-hentinya. Di dalam zaman Jepang ini, tampaknya saja kita menyandarkan diri kepada mereka, tetapi pada hakekatnya, tetap kita menyusun tenaga sendiri, tetapi kita percaya kepada kekuatan sendiri.

Sekarang tibalah saatnya kita benar-benar mengambil sikap nasib bangsa dan nasib tanah air kita di dalam tangan kita sendiri. Hanya bangsa yang berani mengambil nasib dalam tangan sendiri akan dapat berdiri dengan kuatnya.

Maka kami, tadi malam telah mengadakan musyawarat dengan pemuka-pemuka rakyat Indonesia dari seluruh Indonesia. Permusyawaratan itu seia sekata berpendapat bahwa sekaranglah datang saatnya untuk menyatakan kemerdekaan kita.

Halaman:

Editor: Administrator

Terkini

8 Arti Ular Masuk Rumah Menurut Primbon Jawa

Senin, 15 April 2024 | 12:00 WIB
X