Sejarah Hotel des Indes, Hotel Mewah Masa Kolonial Belanda yang Menyimpan Banyak Kisah

- Rabu, 16 Februari 2022 | 16:34 WIB
Hotel des Indes masa dulu. (Wikipedia)
Hotel des Indes masa dulu. (Wikipedia)

Dahulunya Jakarta disebut dengan nama Batavia yang merupakan Ibukota dari Hindia Belanda. Seperti saat ini, Batavia merupakan pusat kegiatan masyarakat masa dulu serta menjadi jantungnya Hindia Belanda melakukan politik serta urusan pemerintahan kolonial lainnya.

Dalam sektor pariwisata, terdapat sebuah hotel bernama Hotel des Indes yang ternyata menyimpan banyak misteri. Salah satunya sebagai hotel yang dikenal tempat orang melakukan bunuh diri.

Namun, nama des Indes melekat dalam sejarah Indonesia sebab menjadi tempat berlangsungnya peristiwa besar yang menentukan masa depan Indonesia, yakni Perjanjian Roem Royen pada tahn 1949.

Baca Juga: Foto Jadul Gaya Pemain Sepak Bola Hindia Belanda Tahun 1920, Netizen: Posenya Manis Manja

Dilansir Nationalgeographic, Hotel des Indes beroperasi sejak 1856 hingga tahun 1960. Artinya hotel ini telah ada sebelum Indonesia merdeka. Hotel ini pernah menjadi tempat jamuan Indonesia kepada negara-negara yang menghadiri Konferensi Asia Afrika (KAA) meski konferensi berlangsung di Bandung.

-
Ruang Makan Hotel des Indes. (Wikipedia)

Hotel des Indes telah berulang kali berganti nama dan kepemilikan, dimana sebenarnya telah ada sejak tahun 1829 orang Prancis bernama Surleon Antoine Chaulan mendirikan sebuah hotel yang ia namai Hotel de Provence.

Tahun 1845, Etienne Chaulan mengambil alih Hotel de Provence dari tangan adiknya dan memperluas kawasan hotel ini. Pada tahun 1851, di bawah manajemen Cornelis Denninghoff, hotel ini berganti nama menjadi Hotel Rotterdam, mengambil nama daerah di selatan Belanda. Dan tahun 1852, hotel ini dibeli orang Swiss bernama François Auguste Emile Wyss yang menikah dengan keponakan perempuan dari Etienne Chaulan atau anak perempuan dari Surleon Antione Chaulan.

Alfred Russel Wallace, penjelajah sekaligus ilmuwan terkenal, mengaku terpesona dan puas dengan pelayanan hotel ini saat dirinya mengunjugi Batavia pada tahun 1861.

"Hotel des Indes sangat nyaman, setiap tamu disediakan kamar duduk dan kamar tidur menghadap ke beranda. Di beranda, tamu dapat menikmati kopi pagi dan sore. Pada pukul sepuluh disediakan sarapan table d'hôte, dan makan malam mulai pukul enam, semuanya dengan harga per hari yang pantas," tulis Wallace dalam The Malay Archipelago (1869)

Nama des Indes pun semakin dikenal lantaran pernah terjadi kasus bunuh diri di dalamnya. Hal tersebut terjadi pada tahun 1857 dimana seorang pelayan berusaha membangunkan seorang tamu berinisial W.H.B namun tak menerima respon.

Setelah berusaha untuk menghubungi pihak hotel agar membukakan pintu kamar dengan kunci cadangan, didapat bahwa W.H.B telah meninggal dunia akibar bunuh diri dengan luka empat tusukan di dadanya. Tak hanya itu, ia juga mengikat kencang dasi di lehernya untuk upaya bunuh diri.

Hingga akhirnya pada Oktober 1976, untuk menghilangkan sisa sisa kolonialisme dan misteri-misteri yang ada di Indonesia, hotel des Indes dirobohkan.

Selama masa Hindia Belanda sampai masa kemerdekaan Indonesia pun, hanya segelintir orang kaya saja yang bisa atau diperbolehkan masuk ke hotel mewah ini. Pada akhirnya hal ini juga memicu kecemburuan sosial pada masyarakat.

Editor: Administrator

Tags

Terkini

8 Arti Ular Masuk Rumah Menurut Primbon Jawa

Senin, 15 April 2024 | 12:00 WIB
X