5 Mitos Seputar Olahraga yang Tak Perlu Kamu Percayai Lagi, Berbahaya Bagi Tubuh!

- Minggu, 9 Januari 2022 | 16:48 WIB
Ilustrasi berolahraga. (Freepik)
Ilustrasi berolahraga. (Freepik)

Olahraga merupakan rutinitas yang memang wajib dilakukan seseorang untuk mendapatkan tubuh yang senantiasa sehat dan terhindar dari berbagai penyakit. Tak jarang orang menggunakan olahraga sebagai media untuk membentuk otot dan menurunkan berat badan.

Namun, banyak yang masih beranggapan jika olahraga berat mampu memberikan efek yang baik untuk tubuh. Padahal belum tentu, bisa saja berdampak buruk pada tubuh.

Nah, berikut ini 5 mitos seputar olahraga yang tak perlu kamu percayai lagi dikutip dari Listverse!

Baca Juga: Sering Mimpikan Hal yang Sama Berulang-ulang? Apa Makna dan yang Harus Kamu Lakukan?

1. Olahraga harus berkeringat

-
Berkeringat saat olahraga. (freepik)

Baik itu olahraga berat atau 10 menit bersauna, berkeringat dianggap sebagai suatu hal yang harus didapat saat berolahraga. Pasalnya, anggapan berolahraga mampu mengeluarkan racun tubuh menjadi pemicu banyak orang mewajibkan tubuh mereka harus berkeringat saat berolahraga.

Gagasan bahwa racun keluar dari tubuh melalui keringat kita sepenuhnya adalah salah. Keringat sebenarnya terdiri dari air, garam, dan lemak. Racun disaring melalui ginjal dan hati yang dipastikan tidak keluar dari kelenjar keringat.

Selain itu, kesalahpahaman tubuh merasa lebih baik setelah berolahraga dengan banyak keringat juga patut dikoreksi. Pasalnya meski olahraga dapat melepaskan endorfin yang dapat meningkatkan suasana hati kita, faktanya sistem kekebalan tubuh kita justru melemah selama 24 jam setelah berolahraga dengan intensitas tinggi.

2. Mengubah lemak menjadi otot

-
Ilustrasi olahraga mengubah lemak jadi otot. (freepik)

Banyak yang menganggap bahwa dengan berolahraga mampu mengubah lemak menjadi otot. Padahal kedua hal tersebut sama sekali tidak ada hubungannya.

Sebuah artikel Klinik Cleveland menggambarkan otot sebagai jaringan lunak yang terdiri dari banyak serat yang melar. Otot-otot yang terlihat ketika kita bercermin dikenal sebagai otot rangka kita, dan mereka, bersama dengan tendon dan ligamen, menahan berat tulang, organ, dan jaringan yang membentuk tubuh.

Di sisi lain, lemak merupakan sesuatu yang disimpan tubuh kita di bawah kulit dan sekitar organ tubuh. Kelebihan lemak mungkin muncul di area yang menjadi perhatian kita untuk memiliki otot seperti perut. Maka muncul lah pernyataan bahwa lemak mampu berubah menjadi otot.

Tetapi kenyataannya adalah bahwa dua proses yang berbeda sedang terjadi. Yang pertama saat berolahrga tubuh sedang membangun otot, dan yang kedua adalah olahraga mampu membakar lemak.

3. Menurunkan lemak = menurunkan berat badan

-
Ilustrasi menurunkan lemak. (freepik)

Dr. Rohini Somnath Patil dari Ahli Kecantikan India, menjelaskan bahwa penurunan berat badan memiliki banyak faktor yang mempengaruhi dan tidak sama dengan kehilangan lemak.

Berat badan manusia dipengaruhi oleh massa otot, berat air, lemak, dan bahkan kotoran. Sering kali orang akan membuat perubahan yang sangat signifikan pada diet dan rutinitas olahraga mereka tetapi tidak melihat adanya penurunan berat badan.

Ketika mulai berolahraga secara teratur, tubuh mulai membentuk otot. Otot memiliki bobot sendiri untuk itu. Dr. Somnath Patil merekomendasikan setiap orang memiliki cara tersendiri untuk menurunkan berat badan dengan tidak menghilangkan lemak, karena kehilangan lemak jauh lebih menunjukkan perubahan gaya hidup dan peningkatan kesehatan daripada penurunan berat badan.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

8 Arti Ular Masuk Rumah Menurut Primbon Jawa

Senin, 15 April 2024 | 12:00 WIB
X