Sejarah Hari Ini, Fakta Perpindahan Ibu Kota dari Jakarta ke Yogyakarta 76 Tahun Silam

- Selasa, 4 Januari 2022 | 16:02 WIB
Ilustrasi foto rombongan presiden Soekarno di Jogjakarta. (Istimewa).
Ilustrasi foto rombongan presiden Soekarno di Jogjakarta. (Istimewa).

Ternyata sebelum ide pemindahan ibukota Jakarta ke Kalimantan, para pemimpin Indonesia pada 1976 lalu juga sempat memindahkan ibukota. Yaitu dari Jakarta ke Yogyakarta yang terjadi pada 4 Januari 1946, atau 76 tahun lalu.

Semua itu bermula setelah masih banyak penjajah yang tak terima dengan keputusan Indonesia merdeka. Setelah peristiwa tersebut, kota Jakarta tidak lagi aman dikarenakan kedatangan NICA/Belanda yang ingin menguasai kembali kota Jakarta sebagai pusat pemerintahan kolonialnya. 

Kondisi ini menimbulkan ide-ide untuk dilakukannya pemindahan ibu kota Indonesia ke wilayah yang dianggap lebih aman.  Sehingga tercetruslah untuk memindahkan ibukota dari Jakarta menuju Yogyakarta.

Awal mula: NICA membonceng sekutu.

Mengutip situs Sejarah TNI, tentara Sekutu berlabuh di Tanjung Priok Jakarta, sebulan setelah kemerdekaan. Awalnya, kedatangan mereka tujuannya adalah melucuti dan memulangkan tentara Jepang serta membebaskan para tawanan perang. 

Namun kedatangannya ternyata diboncengi tentara NICA Belanda yang ingin kembali menegakkan kekuasaan jajahannya di Indonesia. Kondisi ini mengakibatkan terjadinya ketegangan antara rakyat Indonesia yang sudah menyatakan kemerdekaan dengan Belanda yang menganggap Indonesia masih wilayah kekuasaan jajahannya

Pada akhir 1945 situasi kota Jakarta menjadi sangat kacau. Bahkan Nika kembali membuka kantor di bawah kendali H.J van Mook, Belanda bersikeras menguasai ibu kota Republik Indonesia ini kembali. 

Ancaman pembunuhan dan teror kepada para petinggi negara.

Tindakan penculikan dan upaya pembunuhan terhadap sejumlah pemimpin Republik yang baru seumur jagung kerap terjadi. Mobil Perdana Menteri Sutan Sjahrir, misalnya, pada 26 Desember 1945 dikejar segerombolan orang bersenjata yang menggunakan truk. Sjahrir nyaris saja terbunuh. Beruntung Polisi Militer Inggris yang sedang berpatroli datang menyelamatkan.

Dua hari setelah itu pada 28 Desember 1945, giliran Menteri Keamanan Rakyat Amir Sjarifuddin yang dicegat. Amir yang dalam perjalanan menuju rumah Bung Karno ditembak di depan Sekolah Tinggi Guru (sekarang Sekolah Tinggi Teologi Jakarta). Peluru meleset dan hanya mengenai mobil. Sebulan sebelumnya Ketua Komite Nasional Indonesia (KNI) Mohammad Roem tertembak di bagian paha kiri.

Presiden Soekarno pun tidak luput dari gangguan ini, beberapa kali ia mendapat ancaman dan teror. Situasi Jakarta yang semakin memburuk dan tidak menentu membuat Presiden Soekarno menggelar rapat terbatas pada 1 Januari 1946 malam di kediamannya, Jalan Pegangsaan Timur Nomor 56 Jakarta. 

-
https://www.indozone.id/fakta-dan-mitos/r8sWqDQ/6-fakta-sir-isaac-newton-penemu-dan-ahli-fisika-yang-dijuluki-ahli-ukur-ilahi

Tawaran dari Sultan Hamengku Buwono IX untuk Soekarno pindah ke Yogyakarta.

Pada saat yang hampir bersamaan tepatnya pada 2 Januari 1946 Sultan Hamengku Buwono IX mengirimkan kurir ke Jakarta dan menyarankan agar ibu kota Negara RI dipindah ke Yogyakarta. Tawaran Sultan diterima oleh Soekarno. 

Presiden Soekarno pun menegaskan kembali apakah Yogyakarta sanggup menerima pemerintahan RI. Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan Paku Alam VIII menyanggupi permintaan Soekarno tersebut.

Para petinggi negara tinggalkan Jakarta menuju Yogyakarta.

Pada 3 Januari 1946, rombongan Soekarno-Hatta dan para menteri kabinet RI dengan menggunakan Kereta Api Luar Biasa (KLB) sekitar pukul 18.00 WIB secara diam-diam meninggalkan Jakarta menuju Yogyakarta sebagai kota tujuan. 
Pemberangkatan dimulai dari belakang rumah Bung Karno di Pegangsaan Timur No.56. Sebanyak 15 pasukan khusus disiapkan untuk mengawal para tokoh bangsa. 

Selama 15 jam perjalanan, pengawalan serta pengamanan diperketat, akhirnya pada Jumat 4 Januari 1946 sekitar pukul 09.00 WIB rombongan tiba di Yogyakarta dengan selamat.

Alasan memilih Yogyakarta sebagai Ibu Kota.

-
Presiden Soekarno usai dari Yogyakarta. (Antaranews).

Terkait kepindahan kedua pimpinan Negara tersebut, maka pada malam harinya, Wakil Menteri Penerangan RI, Mr. Ali Sastroamidjojo dalam siaran RRI mengumumkan secara resmi pemindahan pemerintahan RI ke Yogyakarta pada tanggal 4 Januari 1946. 

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

8 Arti Ular Masuk Rumah Menurut Primbon Jawa

Senin, 15 April 2024 | 12:00 WIB
X