3 Mitos Tentang Hujan yang Ternyata Sudah Sangat Dikenal Masyarakat Tetapi Keliru

- Senin, 21 Maret 2022 | 20:48 WIB
Ilustrasi hujan. (Photo/Ilustrasi/Unsplash)
Ilustrasi hujan. (Photo/Ilustrasi/Unsplash)

Banyak mitos yang sudah dikenal masyarakat ketika hujan turun. Ternyata beberapa mitos itu tidak sepenuhnya benar, melainkan keliru. Apa saja itu? Ini 3 mitos dan fakta terkait hujan.

Mitos: Sayuran berdaun tidak aman dikonsumsi saat musim hujan. Fakta: Salah

Orang-orang mulai menghindari sayuran berdaun karena takut suhu lembab dapat menyebabkan berkembangnya kuman di dalam sayuran. Tetapi hal tersebut ini tidak benar.

Sebagai gantinya, mencuci secara menyeluruh akan membersihkan sayuran dari kotoran dan kuman yang ada di permukaannya. Cuci sayuran berdaun dengan desinfektan kalium permanganat. Tapi cobalah untuk menghindari kubis, kembang kol dan brokoli karena mengandung cacing tersembunyi. 

Jangan terlalu banyak mengonsumsi salad mentah karena dapat menyebabkan disentri dan infeksi; sebagai gantinya konsumsilah sayuran kukus dan salad serta sup herba.

Mitos: Duduk di bawah kipas angin atau ventilasi AC saat basah kuyup di tengah hujan membuat Anda demam. Fakta: Salah

Kekebalan tubuh kita cenderung turun dengan perubahan suhu yang tiba-tiba, membuat tubuh rentan terhadap serangan virus flu. Ini mungkin menjelaskan mengapa kita sering menjadi mangsa flu biasa selama hujan dan di musim dingin.

Tentu saja tidak ada hubungannya dengan duduk di bawah kipas angin atau di dekat ventilasi AC. Namun, meskipun udara dingin dari ventilasi AC mungkin tidak membuat Anda demam, jika udara yang disirkulasikan di dalam lingkungan ber-AC mengandung virus flu, itu juga ikut bersirkulasi. Ini bisa membuat Anda masuk angin.

Mitos: Anda akan masuk angin dan flu jika basah kuyup saat hujan. Fakta: Salah

Sudah lama dipercaya bahwa orang akan masuk angin setiap kali basah kuyup saat hujan. Meskipun pernyataan ini mungkin sebagian benar, faktanya adalah fluktuasi suhu di sekitar Anda yang menyebabkan Anda terserang flu.

Indonesia karena lokasinya yang tropis, memiliki atmosfer yang panas dan lembab. Akan tetapi, hujan membawa serta suhu yang sangat dingin, dan perubahan cuaca yang tiba-tiba inilah yang menyebabkan pilek dan bersin disertai hidung meler.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

8 Arti Ular Masuk Rumah Menurut Primbon Jawa

Senin, 15 April 2024 | 12:00 WIB
X