Di Polinesia, Tato Jadi Media Berkomunikasi antar Generasi, Ditandai dengan Simbol Khusus

- Selasa, 9 Agustus 2022 | 14:13 WIB
Ilustrasi orang Polinesia saat menggambar tato di tubuh. (Nationalgeographic)
Ilustrasi orang Polinesia saat menggambar tato di tubuh. (Nationalgeographic)

Jika selama ini tato dianggap sebagai seni yang dituangkan lewat tubuh manusia, lain cerita di Polinesia dimana tato menjadi media untuk berkomunikasi.

Bahkan tato dianggap sebagai warisan budaya yang memiliki tradisi untuk menyampaikan sebuah pesan sejak 3.000 tahun yang lalu. Bukan sekedar media komunikasi biasa, tato juga menjadi kanvas komunikasi budaya antar generasi.

Baca Juga: Wulan Guritno Pamer Tato di Kolam Renang: Tak Ada yang Tersembunyi

Dikutip dari National Geographic, praktik tatodalam bahasa Polinesia disebut sebagai tradisi 'Tatau' yang berperan dalam transfer pengetahuan dengan tubuh sebagai kanvas.

Bagi orang Polinesia sendiri, fungsi 'Tatau' ialah sebagai tanda pengenal atau peringkat sosial, melacak silsilah keluarga, dan mewakili tonggak penting.

Sebab melalui tato, masyarakat tahu seseorang berasal dari tempat tinggal mereka berasal sebab memiliki simbol dan arti yang berbeda.
Misalnya, orang yang tinggal di pulau dengan pegunungan atau atol dengan hanya pohon kelapa. Mereka menggunakan simbol bumi yang berbeda berdasarkan pengalamannya sendiri.

Namun, di banyak pulai di pasifik, praktik budaya tradisional ini tidak dianjurkan dan langsung dilarang sejak awla kontak Barat. tato dianggap sangat menentang kekuatan kolonial.

Melalui anggapan tersebut, makanya sekarang banyak orang menganggao orang-orang yang menggunakan tato adalah mereka yang menentang aturan-aturan selayaknya manusia pada umumnya.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

8 Arti Ular Masuk Rumah Menurut Primbon Jawa

Senin, 15 April 2024 | 12:00 WIB
X