Dalam legenda Eropa, vampir dipercaya sebagai makhluk penghisap darah yang dengan penampilan yang rapi dan mewah. Dalam budaya populer vampir Eropa kerap menggunakan jubah hitam dan memiliki gigi taring yang khas.
Sementara di Tiongkok vampir punya wujud yang jauh berbeda. Vampir Tiongkok disebut dengan nama Jiangshi yang mengenakan pakaian resmi dari Dinasti Qing.
Menurut mitosnya, Jiangshi adalah manusia yang telah mati, yang telah berburu dan menginfeksi makhluk hidup selama ribuan tahun.
Secara harfiah Jiangshi diterjemahkan sebagai "mayat kaku".
Makhluk ini menjadi semakin unik karena diketahui mereka tidak berjalan melainkan melompat. Jiangshi adalah pelompat yang sangat baik.
Legenda Munculnya Vampir Tiongkok Jiangshi
Konon di masa kekaisaran Tiongkok Qin Shi Huang, prajurit yang dikerahkan untuk mempertahankan negara sering melakukan perjalanan jauh dari rumah.
Banyak yang tewas dalam pertempuran dan pihak keluarga banyak tak mampu memulangkan mereka.
Untuk itu, pendeta Tao melakukan ritual sakral yang menghubungkan tubuh dan jiwa almarhum.
Serangkaian instruksi khusus diberikan yang memungkinkan mereka kembali ke rumah.
Para pendeta ini mendorong orang mati untuk kembali ke orang yang mereka cintai.
Tubuh mayat yang kaku membuat mereka hanya dapat melompat karena tak bisa bergerak fleksibel.
Namun pihak keluarga berasumsi bahwa ada sesuatu yang tidak beres selama ritual tersebut.
Akibatnya, Jiangshi yang mirip vampir ini ditakuti hingga hari ini. Konon Jiangshi juga dapat terbentuk melalui kematian atau bunuh diri yang kejam, penguburan yang tidak benar, atau penguburan yang terlambat.
Jiangshi tidak melakukan pembunuhan secara langsung pada korbannya melainkan memangsa energi manusia yang juga disebut Qi atau 'chi'.
