Desa Hokse yang Mayoritas Penduduknya Menjual Satu Ginjal

- Jumat, 5 Juni 2020 | 16:00 WIB
Ilustrasi orang-orang di Desa Hokse. (Dailymail/Mads Fleckner)
Ilustrasi orang-orang di Desa Hokse. (Dailymail/Mads Fleckner)

Desa Hokse di Nepal mendapat julukan Desa Ginjal atau Kidney Valley. Julukan itu diberi karena mayoritas masyakatnya menjual salah satu ginjal mereka demi memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

Untuk dapat hidup dengan satu ginjal sesungguhnya adalah sesuatu yang sulit. Namun mereka melakukan hal tersebut karena faktor kemiskinan di Nepal. 

Praktik menjual ginjal ini bermula ketika munculnya pedagang organ manusia yang rutin datang mengunjungi desa dan memengaruhi mereka untuk menjual salah satu ginjalnya. 

Mengutip dari Dailymail, beberapa penduduk desa mengatakan bahwa mereka merasa tertipu. Karena mereka diberitahukan oleh pedagang bahwa ginjal mereka akan tumbuh kembali setelah diambil. 

Satu ginjal ini biasanya hanya dihargai sekitar Rp. 24 juta hingga Rp. 28 juta. 

Meski jual beli ginjal adalah hal yang ilegal namun perdagangan gelap tetap saja terjadi. 

Sayangnya jika pedagang organ tak memenuhi target, maka beberapa korban malah sengaja dibunuh seperti anak-anak cacat atau mereka yang berlatar miskin. 

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Terkini

Fakta dan Mitos Tahun Kabisat yang Kamu Harus Tau

Rabu, 28 Februari 2024 | 12:25 WIB
X