Lalu lintas adalah tempat dimana semua benda berupa kendaraan bergerak dan dapat berubah arah dengan cepat.
Sepersekian detik kesalahan dapat membuat kecelakaan fatal yang membahayakan.
Artinya, harus ada sinyal antara rem dan belok yang jelas dan tidak membingungkan pengguna jalan.
Tapi mengapa lampu sein berbelok berwarna kuning dan lampu rem atau berhenti berwarna merah?
Pada awalnya, lampu sein dibuat berwarna putih pada bagian depan. Namun cahaya putih terlalu membingungkan secara visual.
Baca Juga: Mobil Terkutuk 'Double Phaeton 1910' yang Membawa Pangeran Ferdinand
Akhirnya setelah pertimbangan dan pengujian yang cermat, termasuk pengamat dari Eropa, warna kuning tertentu dipilih pada tahun 1958.
Warna oranye pada lampu sein yang umumnya disebut dengan warna amber ini ternyata memiliki panjang gelombang yang lebih sensitif terhadap otak manusia daripada warna lainnya.
Sementara mengapa lampu merah dijadikan sebagai lampu rem?
Secara umum dan logis warna merah adalah warna universal untuk menunjukkan bahaya.
Namun secara khusus objek berwana merah lebih dapat dilihat dari jarak jauh oleh mata manusia karena panjang gelombangnya.
Jadi jangan pernah mengubah warna lampu belakang dan rem Anda dengan warna apapun selain yang telah ditentukan. Lampu tidak ada hubungannya dengan nilai estetika karena fungsi utamanya adalah keselamatan Anda.
Artikel Menarik Lainnya:
- Minum dengan Kulit Durian Cegah Mabuk Setelah Makan Durian, Fakta atau Mitos?
- Marmoset Kerdil, Primata Sebesar Ibu Jari yang Terancam Punah
- Daun Koka yang Lebih Berharga dari Emas Bagi Peradaban Suku Inca