Bersin adalah perilaku yang menyebabkan keluarnya udara semi otonom yang terjadi dengan keras pada bagian hidung dan mulut. Kecepatan yang dapat dihasilkan dari bersin adalah sebesar 70 m/det. Bersin juga dapat diartikan sebagai mekanisme pertahanan.
Namun, terdapat beberapa asumsi yang beredar dan dipercayai oleh masyarakat. Salah satunya adalah bersin dapat menghentikan detak jantung.
Pada dasarnya, ketika pada bagian dalam hidung teriritasi, maka anda akan secara refleks menutup mata, menarik napas dalam-dalam, dan otot pada daerah dada akan memaksa udara keluar dari paru-paru dengan kecepatan yang sangat tinggi.
Hal ini dapat terjadi dikarenakan akan membersihkan apa pun yang menurut tubuh tidak seharusnya di sana. Namun, bensin dapat menyebabkan berhentinya detak jantung adalah asumsi yang bersifat mitos.
Dikarenakan, posisi dari jantung sangatlah dekat dengan paru-paru. Saat dimana seseorang ingin mengambil napas yang dalam, yang sering dilakukan tepat sebelum bersin dapat mengaktifkan saraf panjang yang disebut dengan saraf vagus atau saraf yang menjulur dari otak ke bagian usus besar.
Salah satu fungsi dari saraf vagus adalah mengirimkan sinyal ke jantung untuk memperlambat kerja. Itu sebabnya dengan mengambil napas yang dalam dapat membantu memperlambat detak jantung dan bahkan dapat menenangkan seseorang saat sedang stress.
Namun, pada beberapa orang, napas dalam yang terjadi saat bersin dapat mengaktifkan saraf vagus sedemikian rupa yang dapat menyebabkan jantung melambat sebentar atau bahkan berhenti berdetak. Tetapi bagi kenyataan orang, jantung akan terus berdetak pada kecepatan normal selama bersin tanpa efek yang nyata.