Peneliti Temukan Penyakit Infeksi Pernapasan Sudah Ada Sejak 150 Juta Tahun yang Lalu

- Jumat, 11 Februari 2022 | 13:20 WIB
Ilustrasi saluran pernapasan (Pixabay)
Ilustrasi saluran pernapasan (Pixabay)

Pandemi COVID-19 yang sedang melanda dunia mengingatkan kita pada penyakit infeksi pernapasan. Nah, ternyata infeksi pernapasan bukanlah penyakit modern, peneliti menemukan bukti bahwa penyakit tersebut sudah ada sejak ratusan juta tahun yang lalu.

Dilansir The Guardian, Jumat (11/2/2022), ahli paleontologi menemukan fakta bahwa penyakit infeksi pernapasan sudah ada sejak lampau. Hal itu ditemukan pada dinosaurus yang hidup 150 juta tahun yang lalu.

Fakta itu ditemukan ketika ahli paleontologi melakukan pemeriksaan terhadap fosil tulang leheri dari diplodocid, herbivora besar berleher panjang yang berjalan di Bumi pada periode Jurassic akhir.

Saat itu, Dr Cary Woodruff, direktur paleontologi di Museum Dinosaurus Great Plains di Malta, Montana, sedang memeriksa sisa-sisa dinosaurus bernama Dolly, yang digali di negara bagian itu lebih dari 30 tahun yang lalu.

Kemudian, dia melihat pertumbuhan seperti brokoli yang tidak biasa di beberapa tempat, khususnya pada tulang leher.

"Saya telah melihat banyak tulang sauropoda dan saya telah melihat beberapa hal aneh, tetapi tidak pernah ada yang seperti struktur ini," kata Woodruff.

Dia yang merasa aneh dengan penemuan itu lantas memberitahunya ke media sosial dan berharap ada seseorang yang mengetahui tentang jenis pertumbuhan itu.

Unggahannya itu pun menarik perhatian sejumlah peneliti yang kemudian saling bergabung untuk membuat penyelidikan.

Setelah melakukan penyelidikan, peneliti mengatakan bahwa pertumbuhan pada tulang itu mirip dengan tonjolan yang disebabkan oleh infeksi pernapasan pada burung modern. Setelah dilakukan CT scan terhadap tulang leher, dugaan itu pun semakin kuat.

Dia mengatakan pertumbuhan yang tidak biasa berada di daerah tulang leher yang akan melekat pada kantung udara yang pada gilirannya membentuk bagian dari sistem pernapasan dinosaurus.

Kelainan tersebut mungkin terbentuk sebagai respons terhadap infeksi yang mirip dengan aspergillosis, yang disebabkan oleh menghirup spora jamur.

"Saya membayangkan Dolly akan sangat mirip orang sakit: batuk, bersin, mengalami demam dan keluar dari itu," kata Woodruff.

"Kita semua memiliki banyak gejala yang sama, dan mungkin merasa sama payahnya dengan Dolly. Saya secara pribadi tidak mengetahui fosil apa pun yang dapat saya hubungkan dengan simpatik lebih banyak lagi."

Dia menyebut penemuan itu akan membantu para peneliti memahami bagaimana penyakit tersebut mempengaruhi dinosaurus, khususnya Dolly.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

7 Arti Mimpi Memotong Rambut Apakah Pertanda Baik?

Minggu, 28 April 2024 | 10:19 WIB

8 Arti Ular Masuk Rumah Menurut Primbon Jawa

Senin, 15 April 2024 | 12:00 WIB
X