Bagaimana Cara Astronot Muslim di Stasiun Antariksa Jalankan Ibadah Puasa?

- Selasa, 13 April 2021 | 15:25 WIB
Ilustrasi astronot. (Freepik)
Ilustrasi astronot. (Freepik)

Tahukah kamu? Matahari terbit dan terbenam hingga 16 kali sehari di stasiun antariksa internasional, lho.

Lantas, bagaimana astronot Muslim yang bekerja di sana menjalankan ibadah puasa Ramadhan?

Sebelumnya, perlu diketahui bahwa stasiun antariksa internasional bergerak dengan kecepatan 27.700 kilometer per jam dan mengitari Bumi setiap 92 menit sekali.

Sehingga, para astronot di sana, bisa melihat pemandangan Matahari terbit dan terbenam sekitar 15 – 16 kali sehari.

Dewan Fatwa Nasional Malaysia pernah menerbitkan buku panduan untuk beribadah di stasiun antariksa internasional.

Menurut Dewan Fatwa Nasional Malaysia, astronot tetap bisa melakukan puasa.

Namun, ada yang berbeda, yaitu jadwal waktu sahur, puasa, dan berbukanya mengikuti waktu di mana roket keberangkatannya diluncurkan.

Jadi, misalnya roket astronot itu diluncurkan di Amerika Serikat, maka astronaut itu berpuasa mengikuti waktu puasa di sana.

Pilihan lainnya bagi astronot adalah menggantikan kewajiban berpuasa nanti saat sudah kembali ke Bumi.

Pernah ada seorang astronot bernama Sheikh Muzaphar Shukor yang bertugas ke Stasiun Antariksa Internasional pada Oktober 2007 yang kebetulan bulan Ramadhan, dia tetap menjalankan ibadah puasa kala itu.

Nah, untuk waktu ibadah sholat di stasiun antariksa internasional, disesuaikan dengan zona waktu diluncurkannya roket astronot.

Astronot bisa menggunakan gambar Ka'bah atau Bumi sebagai kiblatnya, jika arah Ka'bah sulit ditentukan.

Untuk berwudhu sebelum salat, astronot bisa menggunakan tisu basah ataupun handuk basah sebagai pengganti air bersih.

Artikel Menarik Lainnya

Editor: Administrator

Tags

Terkini

8 Arti Ular Masuk Rumah Menurut Primbon Jawa

Senin, 15 April 2024 | 12:00 WIB
X