Pada September 1986, seorang pria pernah dijebloskan ke dalam penjara karena diyakini menjadi pelaku pembakaran sebuah apartemen di Southwest Chicago, Amerika Serikat.
Dia dituduh menyebabkan kebakaran setelah dua orang tetangganya melaporkan seseorang yang mereka curiga kepada polisi. Namun yang bersangkutan justru mengatakan kalau John Galvan yang berusia 18 tahun sebagai pelakunya.
Dikutip dari Bulgaria Pos, John Galvan yang sedang tidur di rumah neneknya pada saat kebakaran pun ditangkap. Selama itu dia diinterogasi dan dijanjikan bisa pulang oleh polisi jika melibatkan orang lain dalam kejahatan tersebut.
Rupanya polisi juga menawarkan hal itu kepada Arthur Almendarez, dan Francisco Nunez yang juga ditetapkan sebagai tersangka lainnya.
Ketiganya pun menandatangani pernyataan yang mengakui kejahatan tersebut. Mereka mengaku telah melemparkan bom molotov melalui jendela blok apartemen.
Namun belakangan John dan Arthur mengatakan bahwa pernyataan-pernyataan ini ditandatangani setelah penganiayaan fisik, sementara pria ketiga yang dituduh mengatakan bahwa dia telah menandatanganinya dalam keadaan mabuk dan tanpa membaca hak-haknya.
Ditolong Serial Mythbusters
Setekah mereka dikurung dalam penjara, Galvan masih tidak habis pikir dengan klaim bahwa dia menyalakan bom molotov dengan sebatang rokok.
Beruntung pada usia 39 tahun, dia menonton tayangan ulang episode Mythbusters dari sel penjaranya. Di sanalah dia melihat bahwa hal itu sangat mustahil.
Acara itu menguji adegan-adegan kiasan Hollywood, termasuk adegan melempar sebatang rokok ke dalam genangan bensin yang kemudian bisa menyalakan api dan menyebabkan kebakaran.
Mereka menyimpulkan, sekalipun sebatang rokok disiram dengan bensin itu tidak akan menyebabkan kebakaran. Bahkan pada faktanya, sangat mungkin untuk mematikan rokok dengan bensin jika Anda dalam keadaan darurat. Tapi tentu saja lebih baik mematikan rokok dengan menginjaknya ke tanah.
Baca juga: Jadi Korban Salah Tangkap, Pria di Kalsel Sebut Dirinya Dianiaya & Dipaksa Mengaku Mencuri
Karena itulah Galvan menghubungi pengacaranya, yang secara kebetulan juga melihat episode itu, dan dia menyelidiki aspek kasusnya lebih lanjut.
Ternyata pada tahun 2007, tim peneliti di America's Bureau of Alcohol, Tobacco, Firearms, and Explosives (ATF) telah meneliti hal yang sama, setelah sekelompok tersangka pelaku pembakaran mengeklaim bahwa kebakaran tidak sengaja dipicu oleh rokok.
Tim tersebut telah mencoba 2.000 kali untuk menyalakan api bensin menggunakan sebatang rokok, bahkan menyemprotkan bensin ke sebatang rokok yang menyala. Tidak sekalipun menyala.