Pada 1922 atau 100 tahun yang lalu, ketika daerah Hamtramck di Michigan, Amerika Serikat dibangun menjadi sebuah kota, sebanyak 90 persen penduduknya merupakan imigran asal Polandia, sisanya berasal dari wilayah Eropa lainnya.
Beberapa dekade kemudian, jumlah orang Polandia-Amerika di Hamtramck semakin menyusut hingga kini hanya tersisa satu digit. Penduduk asli kota tersebut digantikan oleh para pendatang dari Timur Tengah dan Asia Selatan yang semuanya Muslim.
Dewasa ini, Hamtramck tercatat sebagai satu-satunya kota di Negeri Paman Sam yang berpenduduk mayoritas Muslim. Bahkan pemerintahannya, wali kota yang baru saja terpilih, Amer Ghalib merupakan seorang Arab-Amerika yang beragama Islam.
Satu-satunya peninggalan dari sejarah Polandia yang tersisa di kota Hamtramck adalah nama-nama jalan yang hampir semuanya masih menggunakan bahasa Polandia.
Hidup berdampingan dengan damai
Masyarakat Muslim yang berasal dari Timur Tengah dan Asia Selatan hidup berdampingan dengan damai bersama masyarakat etnis Polandia di kota tersebut.
Hal itu diakui oleh YouTube asal Amerika, Peter Santenello ketika mengunjungi Hamtramck. Dalam videonya, dia menjumpai seorang perempuan lansia dari etnis Polandia yang sudah tinggal di Hamtramck lebih dari 80 tahun.
Lansia yang tak menyebutkan namanya itu mengaku tidak merasakan perbedaan hidup saat kota Hamtramck dulunya mayoritas orang Polandia kini menjadi mayoritas Muslim.
"Saya masih tinggal di kota ini sejak dulu kala. Sekarang saya 85 tahun. Saya tetap menyukai kota Ini. Saya bertemu dengan siapa saja dan saya tidak peduli dengan apa kebangsaan kamu. Tetangga saya semuanya baik. Saya tidak punya masalah. Sangat baik, mereka peduli," ujar lansia tersebut.
"Ketika orang-orang Arab datang ke sini, mereka merenovasi rumah dengan sangat indah. Itu yang saya suka, mereka bisa mendapatkan uang untuk melakukan hal itu," lanjut dia.
