Sebelum COVID-19, popularitas dari hiking telah menurun, baik pada orang dewasa maupun anak-anak. Tetapi, hiking melonjak selama pandemi, melihat lebih banyak orang yang mengambil jalan setapak dari biasanya.
Hiking sendiri tidak hanya cara yang bagus untuk keluar di alam, namun mempunyai banyak manfaat kesehatan fisik dan mental bagi mereka yang mengambil bagian. Hiking sendiri berada dalam banyak hal dari berjalan-jalan biasa di sekitar lingkungan.
Tidak hanya medan di banyak rute pendakian yang tidak rata, biasanya terdapat juga beberapa perubahan ketinggian, seperti naik ataupun turun bukit. Perbedaan medan dan alas kaki ini berarti hiking mempunyai pengeluaran energi yang lebih tinggi, dibandingkan dengan berjalan di tanah datar.
Sementara berjalan cepat, dengan kecepatan sekitar 5 km/jam, menggunakan energi hingga 4 kali lebih banyak daripada duduk dan beristirahat, mendaki melalui ladang dan perbukitan makan lebih dari 5 kali lebih banyak energi.
Bahkan, penelitian menunjukkan hiking menyebabkan penurunan berat badan dan meningkatkan kesehatan kardiovaskular pada orang dewasa pra-diabetes, kemungkinan mengurangi risiko terkena diabetes tipe-2. Ini juga telah terbukti bahwa hiking meningkatkan aspek kesehatan lainnya.
Termasuk dengan kekuatan otot, keseimbangan, dan fleksibilitas pada orang dewasa yang lebih tua dengan obesitas. Penelitian menunjukkan bentuk hiking Nordic Walking bisa meningkaktan kesehatan kardiovaskular, penurunan berat badan, dan kekuatan otot pada orang tanpa kondisi kesehatan yang ada sebelumnya.
