Setiap negara dan budaya punya tradisi masing-masing dalam praktik penguburan atau pemakaman anggota keluarganya seperti kremasi atau penguburan alami.
Begitu juga dengan negara Korea. Secara tradisional mereka menguburkan anggota keluarga di sebidang tanah tepat setelah upacara pemakaman tiga hari.
Biasanya kuburan ini berada di kota atau pedesaan asal mereka.
Namun banyak orang yang pindah ke kota sehingga sulit untuk merawat kuburan anggota keluarga di pedesaan yang lokasinya cukup jauh.
Selain itu tanah untuk orang mati di Korea juga semakin langka.
Saat kuburan Korea semakin penuh pada akhir tahun 1990-an, tradisi penguburan Korea secara bertahap berubah.
Pada tahun 2012, 74 persen jenazah dikremasi di Korea meningkat pesat dari 17,8 persen pada tahun 1991.
Padahal dulunya orang Korea menganggap kremasi adalah tindakan yang kejam pada orang mati, seperti yang ditulis dalam Koreabizwire.
Tetapi orang-orang saat ini lebih memilih kremasi daripada penguburan karena lebih higienis, nyaman dan lebih murah.
Selain kremasi dan menyimpan abu di tempat memorial, ada penguburan alam yang menjadi alternatif populer bagi orang Korea saat ini.
Penguburan alami ini dilakukan dengan mengubur kotak kecil berisi sisa-sisa kremasi di bawah pohon.
Baca Juga: Pemakaman Highgate yang Populer sebagai Sarang Vampir di London
Penguburan alami sesungguhnya memberi orang perasaan untuk kembali ke alam setelah kematian.
Selain itu, anggota keluarga yang masih hidup dapat menghormati almarhum serta menyegarkan diri di hutan dengan mengunjungi pohon alih-alih kuburan.