Nkosi Johnson, Tokoh Dunia yang Menderita HIV AIDS Sejak Dalam Kandungan

- Sabtu, 7 November 2020 | 15:00 WIB
Nkosi Johnson, aktivis anak dengan HIV AIDS. (Dailysun)
Nkosi Johnson, aktivis anak dengan HIV AIDS. (Dailysun)

Nkosi Johnson adalah seorang anak Afrika Selatan yang lahir pada 4 Februari 1989 dan telah menderita HIV dan AIDS sejak sebelum ia dilahirkan di dunia. 

Nkosi dinilai sebagai aktivis yang sangat memengaruhi persepsi publik tentang penyakit yang dideritanya itu. 

Ibu Nkosi positif HIV dan menularkan virus ke anaknya yang belum lahir. Sehingga anaknya itu menjadi satu dari lebih dari 70.000 anak yang lahir HIV-positif di Afrika Selatan setiap tahunnya, seperti yang dimuat laman The Sun. 

Setelah lahir, ia diadopsi oleh seorang petugas hubungan masyarakat Gail Johnson dengan restu ibunya yang meninggal pada tahun 1997.

Selama hidupnya bersama dengan Gail itu pula ia menjadi tokoh terkenal dunia, ketika menyampaikan pidato yang ia tulis pada Juli tahun 2000 di Konferensi AIDS Internasional ke-13. 

-
Doodle Google yang menggambarkan Nkosi Jhonson beberapa waktu lalu. (Thesun.co.uk)

Nkosi segera menjadi tokoh nasional dalam kampanye untuk menghilangkan stigma AIDS. 

Ia menyampaikan pidato yang merupakan keluhannya sebagai anak yang mendapatkan perlakukan diskriminasi dan penolakan baik disekolah maupun lingkungannya. 

Kutipan pernyataannya yang paling diingat adalah, "Peduli kami dan terima kami. Kami semua adalah manusia. Kami normal. Kami punya tangan. Kami punya kaki. Kita bisa berjalan, kita bisa bicara, kita punya kebutuhan sama seperti orang lain. Jangan takut pada kami - kita semua sama.”

Hidup melawan penyakitnya, Nkosi akhirnya meninggal dunia pada usia 12 tahun, setahun setelah ia menyampaikan pidatonya. Saat itu, Nkosi menjadi anak dengan HIV yang paling lama bertahan hidup di Afrika. 

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Terkini

8 Arti Ular Masuk Rumah Menurut Primbon Jawa

Senin, 15 April 2024 | 12:00 WIB
X