The Most Engaging Media For Millennials and GEN Z

 Minta Ampunan, Peneliti BRIN Takut Sikon Herman Dekati Indonesia, Emang Apa Dampaknya?
Pergerakan Siklon Herman yang dipantau peneliti BRIN. (Twitter/EYulihastin)
Fakta Dan Mitos

Minta Ampunan, Peneliti BRIN Takut Sikon Herman Dekati Indonesia, Emang Apa Dampaknya?

Badai tropis.

Jumat, 31 Maret 2023 11:00 WIB 31 Maret 2023, 11:00 WIB

INDOZONE.ID - Peneliti Pusat Riset Iklim dan Atmosfer di Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN), Dr. Erma Yulihastin mencemaskan dampak Siklon Herman yang dapat meningkatkan hujan dan angin kencang di sebagian besar wilayah Indonesia. 

Ia bahkan beroda seraya memohon ampunan agar badai  tropis yang terbentuk di atas lautan luas itu menjauhi Indonesia. 

“Ya Allah, ampunilah dosa dan kecongkakan kami. Jauhkan siklon Herman dari Indonesia. Update siklon: bergerak ke timur. Tampaknya lebih cepat ke timur dari prediksi semula,” tulisnya dalam cuitan Twitter yang dikutip Indozone, Jumat (31/3/2023).

Dalam unggahan tersebut, Dr. Erma juga menyertakan foto satelit Siklon Herman yang sedang berada di Samudera Hindia. Menurutnya dampak pusaran Siklon Herman sangat mengerikan. 

“Saya tidak tahu seberapa penting siklon Herman ini dalam pandangan pemangku kepentingan. Tetapi bagi ilmuwan, siklon semacam ini bisa sangat mengerikan dampak dari lapis-lapis pusarannya. Karena itu saya hanya bisa berusaha mendampingi publik untuk upaya mitigasi terbaik,” sambungnya.

Ia juga mengungkap sudah lama memantau pergerakan bibit siklon tropis Herman yang sejak 23 Maret 2023 sudah muncul di Samudra Hindia. 

“Sejak dari bayi vorteks pada 23 Maret hingga menjadi raksasa siklon Herman, saya aktif mendampingi masyarakat agar mereka tahu fenomena badai ini, dan waspada dari waktu ke waktu akan dampak terburuk yang bisa terjadi,” ungkapnya.

Lantas apa itu Siklon Herman?

siklon herman
Pergerakan Siklon Herman yang dipantau peneliti BRIN. (Twitter/EYulihastin)

Dikutip dari Weatherzone, Siklon Herman merupakan siklon tropis parah kategori empat yang terletak kira-kira 700 km selatan Pulau Christmas, Samudera Hindia dan 1020 km barat laut Exmouth, Australia. 

Secara teknis, siklon tropis ini didefinisikan sebagai sistem tekanan rendah non-frontal yang berskala sinoptik yang tumbuh di atas perairan hangat dengan wilayah perawanan konvektif dan kecepatan angin maksimum setidaknya mencapai 34 knot pada lebih dari setengah wilayah yang melingkari pusatnya, serta bertahan setidaknya enam jam.

Baca juga: Beda dari BRIN, BMKG Kaitkan Cuaca Buruk dengan Bibit Siklon Tropis, Ini Dampaknya

Mata siklon dikelilingi dengan dinding mata, yaitu wilayah berbentuk cincin yang dapat mencapai ketebalan 16 km, yang merupakan wilayah dimana terdapat kecepatan angin tertinggi dan curah hujan terbesar.

Sementara masa hidup suatu siklon tropis sendiri rata-rata berkisar antara 3 hingga 18 hari. Karena energi siklon tropis didapat dari lautan hangat, maka siklon tropis akan melemah atau punah ketika bergerak dan memasuki wilayah perairan yang dingin atau memasuki daratan.

Dampak Siklon Herman

siklon herman
Pergerakan Siklon Herman yang dipantau peneliti BRIN. (Twitter/EYulihastin)

Dijelaskan Dr. Erma lagi, dampak Siklon Herman bisa meningkatkan hujan dan angin kencang di sebagian besar wilayah Sumatra, Jawa, bahkan hingga Bali dan Nusa Tenggara Barat.

Sifat hujan yang ditimbulkan sangat sporadis,  yaitu tiba-tiba deras disertai angin kencang, namun tiba-tiba berhenti dan setelahnya hujan lagi. 

“Efek Herman menciptakan klaster awan MCC yang saat ini berada di atas Jabar-Jateng. Bersiap mengalami hujan dinihari untuk Jabodetabek dan Jateng, ya,” bunyi cuitan lainnya. 

Hujan sporadis itu, menurut Erma terjadi karena pembentukan kluster awan badai intensif yang dinamakan Meso-scale Convective Complex (MCC).

Baca juga: Mengenal Siklon Tropis, Badai Mematikan yang Diberi Nama Bunga dan Buah

Selain itu, siklon juga menghasilkan pusaran yang berlapis hasil kiriman dari Samudra Hindia menuju wilayah selatan Indonesia secara bertahap.

Sementara penyebab siklon tropis tumbuh subur di Indoneisa, disebutkan Erma akibat perubahan iklim. 

“Mengapa siklon tropis makin intensif tumbuh dekat wilayah Indonesia? Karena efek dari perubahan iklim, suhu laut menghangat, lahan subur bagi tumbuhnya bibit-bibit siklon. Perubahan iklim itu terjadi karena aktivitas manusia. Jadi MANUSIA berkontribusi UTAMA!”

“Perubahan iklim itu nyata. Kajian selama dua dekade terakhir menunjukkan durasi musim hujan lebih panjang, dry spells (hari-hari kering) selama musim hujan terjadi lebih sering, dan hujan ekstrem meningkat,” ungkapnya. 


 


Artikel Menarik Lainnya: 

TAG
Fahrizal Daulay
Anisa Rizwani
JOIN US
JOIN US