Ilmuwan UC Santa Cruz (UCSC), Amerika Serikat mengklaim telah menemukan bukti ilmiah keberadaan alien. Makhluk luar angkasa itu diyakini benar-benar nyata sebab ditemukan sumber metana di planet berbatu.
Dikutip dari laman resmi UCSC, para ilmuwan menetapkan satu set keadaan di mana kasus persuasif dapat dibuat untuk aktivitas biologis sebagai sumber metana di atmosfer planet berbatu.
Unsur ini sangat penting karena metana adalah salah satu bukti dari sedikit tanda kehidupan makhluk luar angkasa atau biosignatures yang dapat dengan mudah dideteksi dengan James Webb Space Telescope.
"Oksigen sering dibicarakan sebagai salah satu biosignatures terbaik, tetapi mungkin akan sulit dideteksi dengan JWST," kata Maggie Thompson, seorang mahasiswa pascasarjana di bidang astronomi dan astrofisika di UC Santa Cruz yang menjadi penulis utama studi ini.
Ia kemudian menjelaskan, sebelumnya tak ditemukan penilaian terkini dan berdedikasi tentang kondisi planet yang diperlukan agar metana menjadi biosignature yang baik. Sehingga Thompson dan tim berusaha mengungkapnya.
“Kami ingin memberikan kerangka kerja untuk menginterpretasikan pengamatan, jadi jika kami melihat planet berbatu dengan metana, kami tahu pengamatan lain apa yang diperlukan untuk menjadi biosignature yang persuasif,” jelasnya.
Baca juga: Penemuan 13 Tengkorak Mirip Alien di Makam Kuno Meksiko, Konon Jasad Anak Korban Ritual
Tanda Kehidupan Luar bumi
Sementara itu, Jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences mengungkap berbagai sumber metana non-biologis dan menilai potensinya untuk menjadi tanda kehidupan luar bumi.
Termasuk di antaranya adalah gunung berapi yang terdiri dari pegunungan tengah laut, ventilasi hidrotermal, dan zona subduksi tektonik serta benturan komet atau asteroid.
Rekan penulis, Joshua Krissansen-Totton kemudian menjelaskan metana dapat dijadikan biosignature sebab berasal dari ketidakstabilannya di atmosfer.
Baca juga: Seram! Ada Objek Terbang Tidak Diketahui Mirip UFO di Stadion Bola Meksiko, Invasi Alien?
Reaksi fotokimia menghancurkan atmosfer metana, sehingga atmosfer metana ini harus didaur ulang agar tetap pada tingkat tertentu.
"Jika peneliti mendeteksi banyak metana di planet berbatu, peneliti biasanya membutuhkan sumber besar untuk menjelaskannya.”
