Fakta Kalajengking Merah India yang Disebut Paling Mematikan di Dunia, Korbannya Anak-Anak

- Kamis, 26 Mei 2022 | 22:00 WIB
Kalajengking merah. (Wikipedia)
Kalajengking merah. (Wikipedia)

Kalajengking merah India dianggap kalajengking paling mematikan di dunia. Kalajengking tersebut berbeda dengan kalajengking kebanyakan yang biasanya berwarna cokelat. Sesuai namanya, kalajengking mematikan ini berwarna oranye kemerahan.

Kalajengking merah India yang memiliki nama ilmiah hottentoota tamulus ini tidak menyerang atau berniat menyakiti orang. Hanya saja, mereka akan menyengat bila hendak membela dirinya dari ancaman berbahaya.

Dikutip dari Thought, sengatan kalajengking merah bahkan bisa membuat seseorang sampai meninggal dunia. Anak-anak menjadi korban yang paling banyak.

Adapun gejala yang ditimbulkan setelah disengat kalajengking merah India yang mematikan ini yaitu muntah, berkeringat, tekanan darah tinggi dan renah bergantian, detak jantung tak beraturan hingga sesak napas.

Racun biasanya menargetkan sitem paru dan kardiovaskular dan dapat menyebabkan kematian akibat edema paru.

Kalajengking India sendiri cukup kecil, ukurannya hanya 2 sampai 3 inci. Ia memiliki penjepit yang relatif kecil, 'ekor' yang tebal dan penyengat yang besar. Mirip laba-laba, pedipalpus kalajengking jantan tampak agak menggembung dibandingkan dengan betina.

Habitat kalajengking merah India

-
Kalajengking merah. (Flickr)

Spesies ini biasa ditemukan di India, Pakistan Timur dan Nepal Timur. Namun, belakangan ini kalajengking merah terlihat mulai jarang di Sri Lanka. Kalajengking merah lebih menyukai habitat tropis dan subtropis yang lembab.

Selain itu, kalajengking merah ini juga sering tinggal di dekat atau di pemukiman manusia alias rumah masyarakat.

Meskipun racunnya kuat sampai mematikan, kalajengking merah India bisa disimpan sebagai hewan peliharaan. Biasanya, spesies ini dipelihara dan dibesarkan di penangkaran untuk penelitia medis.

Diketahui, racun kalajengking termasuk peptida pemblokir saluran kalium  yang meungkin digunakan sebagai imunosupresan untuk gangguan autoimun. Beberapa racun mungkin bisa dimanfaatkan untuk dermatologi, pengobatan kanker dan obat anti malaria.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

Fakta dan Mitos Tahun Kabisat yang Kamu Harus Tau

Rabu, 28 Februari 2024 | 12:25 WIB
X