Ide awal pembuatan ketiga kapal pesiar mewah ini berasal dari sebuah perusahaan pelayaran Inggris bernama White Star Line yang beroperasi sejak tahun 1845. Pembuatan tiga kapal pesiar tersebut didasari oleh persaingan bisnis dengan perusahaan rivalnya yaitu Cunard Line.
Proses pembagunan ketiga kapal pesiar mewah dimulai pada tahun1908. Presiden White Star, J. Bruce Ismay, dan Direktur galangan kapal Harland and Wolff, William J. Pirrie, memutuskan membangun tiga kapal mewah dengan rancangan oleh Thomas Andrews dan Alexander Carlisle.
Namun naas, ketiga kapal tersebut mengalami kecelakaan di lautan yang merenggut banyak korban jiwa. Begini kisahnya.
1. RMS Olympic
RMS Olympic menjadi kapal pesiar pertama yang dibangun oleh White Star Line pada tahun 1908. Kapal pesiar dengan bobot 45.324 ton dan panjang 268,8 meter selesai pada tahun 1911 dan melakukan pelayaran perdana pada 14 Juni 1911. Saat itu sebanyak 2.435 penumpang berlayar dari Southampton ke New York dibawah nakhoda Kapten Edward Smith.
Nahas, RMS Olympic bertabrakan dengan kapal perang Inggris HMS Hawke pada 20 September 1911. Meski tidak ada korban jiwa, namun proses reparasi Olympic membuat peluncuran Titanic tertunda beberapa bulan.
2. RMS Titanic
Setelah sempat tertunda, kapal pesiar yang mulai dibangun pada tahun 1909 ini akhirnya diperkenalkan pada 10 April 1912 dalam pelayaran perdananya dari Southampton menuju New York. Sebanyak 2.224 penumpang berada di dalam kapal pesiar dengan bobot 46.328 ton dan panjang 269,1 meter.
Sayang perjalanan Titanic berakhir tragis, RMS Titanic menabrak gunung es pada 14 April 1912. Sekitar 1.517 orang tewas dalam kecelakaan kapal laut terburuk tersebut, termasuk nakhoda Edward Smith dan Thomas Andrews, perancang Titanic.
3. HMHS Britannic
Tepat satu tahun setelah kapal RMS Olympic kembali berlayar, HMHS Britannic diluncurkan setelah melewati proses pembangunan sekitar 3 tahun. Belum sempat berlayar dalam pelayaran komersialnya, Perang Dunia 1 pecah dan membuat Britannic berubah menjadi kapal rumah sakit untuk memenuhi kebutuhan perang.
Sama seperti kedua saudaranya, perjalanan HMHS Britannic juga berakhir tragis. Pada 21 November 1916, HMHS Britannic menabrak ranjau laut dan tenggelam saat berlayar di laut Aegea. Setidaknya 30 orang tewas dalam tenggelamnya kapal HMHS Britannic.
