Jatuh cinta memang indah. Kamu dibuatnya merasakan bahagia dalam satu menit, lalu mendadak cemas selama berhari-hari, hingga hampir putus asa. Rasa yang sangat memacu adrenalin, persis seperti naik roller coaster.
Namun, tahukah kamu kalau jatuh cinta rasanya mirip seperti orang kecanduan Narkoba?
Untuk mengetahui lebih lanjut, Prof Lucy Brown, seorang ahli saraf dari Albert Einstein College of Medicine di New York mengatakan, saat jatuh cinta seseorang bisa sangat bahagia, tapi bisa juga gelisah.
Lewat penelitian yang ia lakukan bersama tim, ditemukan bahwa perasaan jatuh cinta dirangsang melalui otak. Penelitian tersebut dilakukan oleh ilmuan dengan mengamati 10 perempuan dan 7 lelaki yang sedang jatuh cinta. Masing-masing ada yang sudah memiliki pacar sejak lama, satu bulan hingga paling lama dua tahun.
"Rupanya, frekuensi hubungan memengaruhi aktivitas otak. Partisipan yang sudah berpacaran lama, merasakan respon senang ketika diperlihatkan foto pasangannya. Rasa senang itu berasal dari pusat rasa senang yang ada di bagian otak," jelas Prof Lucy Brown dikutip dari Huffpost, Rabu (21/1/2020).
lebih lanjut, ia menerangkan, jatuh cinta yang dirasakan terbentuk di bagian otak, sama dengan ketika seseorang mengalami kecanduan narkotika atau obat-obatan terlarang.
"Temuan ini bisa diartikan, mereka sangat menginginkan orang yang dicintainya, sama seperti menginginkan narkotika. Ada emosi yang sangat kuat saat kedua hal itu dialami seseorang," tambahnya.
