Terasering, Bangunan Konservasi Tanah Cegah Erosi Lahan

- Senin, 30 September 2019 | 16:00 WIB
photo/baligetaway.co.id
photo/baligetaway.co.id

Terasering merupakan bangunan konservasi tanah dan air secara mekanis yang dibuat untuk memperkecil kemiringan lereng dengan kata lain pola bercocok tanam yang menggunakan sistem bertingkat untuk mencegah terjadinya erosi lahan. 

Praktek terasering ini sangat erat dengan nilai-nilai kultur suatu bangsa hingga hubungan sosial kemasyarakatan selain fungsi penting dalam konservasi lingkungan. 

Disebut terasering, karena sawah ini mempunyai banyak teras, yang setiap terasnya adalah satu sawah yang kecil. Karena tanah yang rata sulit ditemukan di daerah pegunungan, maka para penanam padi mengatasinya dengan menanami lereng gunung dan menciptakan terasering.

Di Indonesia sendiri banyak terdapat sawah tersering yang bahkan bisa kamu jadikan destinasi wisata karena memiliki spot yang cantik.

Beberapa diantaranya adalah terasering danau Maninjau yang terletak di Sumatera Barat, terasering di kaki gunung Ciremai, Jawa Barat, dan terasering Jatuluwuh dengan luas 600 hektar yang terletak di Kabupaten Tabanan, Bali. Terasering Jatiluwuh ini bahkan sudah diakui UNESCO sebagai warisan budaya tak benda.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Terkini

Fakta dan Mitos Tahun Kabisat yang Kamu Harus Tau

Rabu, 28 Februari 2024 | 12:25 WIB
X