Curug Caweni merupakan salah satu objek wisata yang ada di wilayah Kabupaten Sukabumi, tepatnya di Desa Cilutung, Kecamatan Cidolog atau sekitar 70 KM dari Kota Sukabumi, Jawa Barat.
Selain keindahan alamnya yang mempesona, Curug Caweni juga terkenal dengan mitos yang menyertainya. Kisah Putri Caweni yang terkena kutukan hingga berubah menjadi batu menjadi salah satu mitos yang menarik perhatian banyak orang.
Menurut mitos yang berkembang, Caweni adalah seorang putri cantik yang telah menikah sebanyak 99 kali. Namun, setiap kali ia menikah, suaminya selalu terkena kutukan ular gaib yang mematikan sebelum menyentuhnya. Oleh karena itu, meski telah menikah 99 kali, Caweni masih perawan.
Baca Juga: Keindahan Curug 7 Bidadari: Mitos di Balik Dewa-Dewi dan Pelangi yang Turun dari Kayangan
Namun, kehidupan Caweni berubah saat ia bertemu dengan Prabu Boros Kaso. Keduanya jatuh cinta dan menikah. Namun, suatu saat Prabu Boros Kaso harus pergi dan meninggalkan istrinya.
Beliau berpesan pada Caweni bahwa jika ia tidak kunjung pulang, Caweni diizinkan untuk menyusulnya.
Caweni pun menunggu suaminya di sebuah curug yang kemudian diberi nama Curug Caweni. Ia meyakini bahwa telapak kaki yang terpatri pada sebuah batu adalah telapak kaki suaminya.
Namun, Prabu Boros Kaso tidak kunjung pulang, dan Caweni akhirnya berubah menjadi batu di tempat tersebut.
Mitos tentang Curug Caweni ini memiliki daya tarik tersendiri bagi para pengunjung yang datang ke sana. Kisah Putri Caweni yang terkena kutukan hingga akhirnya berubah menjadi batu menggambarkan betapa kuatnya kekuatan gaib yang ada di sekitar curug tersebut.
Selain itu, batu yang menyerupai Putri Caweni juga menjadi salah satu daya tarik tersendiri bagi para pengunjung.
Namun, meski terdapat mitos yang menyertainya, keindahan alam Curug Caweni tak dapat dipungkiri. Tebing batu yang berwarna coklat melebar ke samping dan bebatuan yang terdiri dari dua bagian yang menyerupai bagian tubuh manusia menjadikan tempat ini semakin unik.
Curug yang memiliki tinggi sekitar 15 sampai 20 meter ini cocok untuk kamu yang ingin bersantai dan menikmati keindahan alam yang ada.
Dalam hal pembangunan PLTA, mitos yang berkembang adalah petugas yang berjaga meninggal dunia dengan cara yang dianggap tidak masuk akal.
Baca Juga: Mengungkap Misteri Keajaiban Jembatan Romawi Córdoba yang Berusia Lebih dari 2000 Tahun