Mengenal Lupercalia, Perayaan Penuh Kekerasan Seksual yang Diganti dengan Hari Valentine

- Sabtu, 12 Februari 2022 | 14:14 WIB
Ilustrasi perayaan Lupercalia (Wikipedia)
Ilustrasi perayaan Lupercalia (Wikipedia)

Masyarakat modern merayakan 14 Februari sebagai hari kasih sayang atau disebut Hari Valentine. Padahal sebelum ada hari tersebut, 14 Februari merupakan hari di mana orang Romawi Kuno merayakan perayaan Lupercalia yang penuh dengan kekerasan.

Seperti dilansir National Geographic, Lupercalia merupakan perayaan untuk menyambut musim semi dengan kehidupan yang baru. Perayaan tersebut diharapkan dapat mendatangkan kesehatan dan kesuburan.

Diketahui, Februari merupakan bulan terakhir dalam kalender Romawi Kuno. Oleh karena itu, untuk menyambut tahun baru, warga melakukannya dengan perayaan Lupercalia.

Lupercalia tidak hanya untuk menyambut awal tahun baru dan musim semi, tetapi juga waktu di mana utnuk mensucikan diri kembali dan penebusan pelanggaran tidak sengaja yang dilakukan dewa.

Meski untuk mensucikan diri, sayangnya perayaan Lupercalia selalu diwarnai dengan praktik-praktik yang kejam, termasuk penuh dengan kekerasan seksual.

Warga diajak untuk melakukan pengorbanan hewan dan perjodohan secara paksa dengan tujuan melawan roh-roh jahat serta ketidaksuburan.

Para pria dipersilakan untuk memilih wanita untuk dijodohkan selama perayaan Lupercalia. Biasanya, pasangan yang dijodohkan akan tetap bersama sampai perayaan di tahun berikutnya. Beberapa di antara mereka ada yang jatuh cinta, lalu menikah.

Sejak tahun 341 M, perayaan ini sebenarnya telah dilarang untuk dilakukan. Namun tetap saja dilakukan hingga Paus Gelasius melarang perayaan Lupercalia pada akhir abad ke-5 dan menggantikannya dengan hari St Valentine, satu dari tiga orang suci martir Roma Kuno.

Pada awalnya, tidak ada sama sekali tujuan merayakan hari St Valentine sebagai hari yang dikait-kaitkan dengan romantisme dan perasaan cinta. Perayaan itu mulai dikaitkan dengan hari romantis pada abad ke-14.

Ada banyak legenda mengenai St Valentine itu sendiri. Umumnya, dia disebut telah menentang perintah kaisar dan menikahkan pasangan secara diam-diam untuk menyelamatkan para suami dari perang.

Dari legenda tersebut, hari St Valentine yang awalnya untuk menggantikan perayaan Lupercalia yang dianggap sebagai perayaan yang kejam menjadi perayaan yang dikaitkan dengan cinta dan kasih sayang.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

8 Arti Ular Masuk Rumah Menurut Primbon Jawa

Senin, 15 April 2024 | 12:00 WIB
X