Terungkap Cara Licik AS Diam-diam Dapatkan Titanium dari Rusia, Bangun Pesawat Siluman

- Selasa, 29 Maret 2022 | 19:06 WIB
The SR-71 ‘Blackbird’ (Foto/Wikimedia Commons)
The SR-71 ‘Blackbird’ (Foto/Wikimedia Commons)

Perang antara Rusia dengan Ukraina membuat perusahaan kedirgantaraan kalang kabut. Pasalnya pasokan titanum murah dari Rusia sebagai bahan utama pembuatan berbagai komponen pesawat modern bisa terganggu.

Kevin Michaels, direktur pelaksana AeroDynamic Advisory, sebuah perusahaan konsultan rantai pasokan, telah membunyikan alarm dengan mengatakan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin bisa menutup bisnis kedirgantaraan komersial jika dia memilih untuk melakukannya.

Indikasi tersebut setelah AS menjatuhkan sanksi terhadap Rusia dan melarang ekspor minyak dan gas bagi Barat dan sekutunya.

Rusia kemudian membalas akan menghentikan ekspor bahan baku penting dalam produksi pesawat yakni Titanium.

Seperti yang dilansir Eurasiantimes, VSMPO-AVISMA Corporation yang berbasis di Verkhnyaya Salda, Rusia, adalah produsen titanium terbesar di dunia.

Perusahaan ini memasok 30-35% dari titanium yang digunakan oleh sektor penerbangan secara global. Raksasa kedirgantaraan seperti Boeing dan Airbus sangat bergantung pada titanium Rusia.

“Sulit untuk mendapatkan angka yang akurat. Menurut The Air Current, mereka (VSMPO) menyediakan 35% titanium Boeing, 65% Airbus, dan 100% Embraer,” kata Michaels pada konferensi pemasok beberapa waktu lalu.

Pada 1950-an, ketika pengembangan jet supersonik dimulai, perusahaan dirgantara mulai menggunakan paduan titanium karena struktur baja aluminium asli tidak dapat memenuhi permintaan baru.

Pengembangan Lockheed SR-71 'Blackbird'

Penggunaan titanium yang paling menonjol adalah pada pesawat siluman strategis Lockheed SR-71 'Blackbird', yang digunakan secara luas oleh agen mata-mata AS CIA melawan Uni Soviet pada puncak Perang Dingin.

CIA sebelumnya telah merencanakan untuk menggunakan Lockheed's U-2, pesawat pengintai bermesin jet tunggal yang relatif lebih lambat untuk tujuan mata-mata.

Pesawat pengintai ini berhadapan langsung dengan radar dan rudal anti-pesawat Soviet yang dinilai tidak efektif pada ketinggian lebih dari 70.000. kaki.

Namun, penerbangan pertama pesawat U-2 di atas langit Uni Soviet nyatanya bisa dilacak radar Soviet. CIA menyadari bahwa itu adalah masalah waktu sebelum U-2 tidak dapat terbang di atas Uni Soviet.

Pengintaian menggunakan U-2 kemudian berubah bencana pada Mei 1960, ketika pilot Angkatan Udara AS Francis Gary Powers yang menerbangkan U-2 jauh di dalam wilayah Soviet ditembak jatuh oleh rudal permukaan ke udara S-75 Dvina (SA-2 "Guideline") saat terbang di atas langit Sverdlovsk (sekarang Yekaterinburg).

SR-71 Si 'Burung Hitam'

Sementara itu, dua tahun sebelum kejadian, CIA mulai mengembangkan SR-71 dengan tujuan memenuhi dua persyaratan mendasar – penampang radar rendah dan kecepatan tinggi.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

7 Arti Mimpi Memotong Rambut Apakah Pertanda Baik?

Minggu, 28 April 2024 | 10:19 WIB

8 Arti Ular Masuk Rumah Menurut Primbon Jawa

Senin, 15 April 2024 | 12:00 WIB
X