5 Peristiwa Bersejarah Menjelang Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

- Jumat, 7 Agustus 2020 | 15:46 WIB
Ir. Soekarno saat membacakan naskah Proklamasi (Wikipedia)
Ir. Soekarno saat membacakan naskah Proklamasi (Wikipedia)

Sebagaimana kita ketahui bahwa proklamasi merupakan pernyataan resmi Bangsa Indonesia tentang kemerdekaan dan bebas dari belenggu penjajah.

Lebih dalam lagi, makna peristiwa Proklamasi Kemerdekaan Indonesia bagi bangsa Indonesia sangat berarti, terutama dalam hal menentukan nasibnya sendiri sebagai bangsa yang berdaulat.

Menilik sejarah, pembacaan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dilaksanakan pada hari Jumat, 17 Agustus 1945 (tahun Masehi) atau tanggal 17 Agustus 2605 (menurut tahun Jepang) pukul 10.00 WIB.

Walau berlangsung singkat, makna peristiwa Proklamasi Kemerdekaan Indonesia mampu membawa perubahan begitu besar dalam kehidupan bangsa Indonesia, hingga hari ini.

Peristiwa Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

Hingga akhirnya Indonesia menyatakan diri sebagai negara merdeka melalui Proklamasi Kemerdekaan, ada begitu banyak peristiwa bersejarah yang mewarnai perjalanan Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945.

Mulai dari aksi 'penculikan' Soekarno-Hatta oleh sekelompok pemuda ke Rengasdengklok, perumusan naskah Proklamasi, detik-detik Proklamasi, hingga momentum pengibaran Sang Saka Merah Putih untuk pertama kalinya.

Berikut beberapa peristiwa Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dirangkum Indozone dari berbagai sumber:

1. Suasana Malam 15 Agustus 1945, Sebelum Peristiwa Rengasdengklok

-
Rumah Djiaw Kie Siong di Rengasdengklok, Karawang dijadikan sebagai lokasi 'penculikan' Soekarno-Hatta (Wikipedia)

Segala macam persoalan seringkali timbul lantaran ada pemicunya, begitu pun dengan peristiwa Rengasdengklok 16 Agustus 1945 yang ternyata diawali dari perdebatan serius antara sekelompok pemuda dengan Bung Karno.

Kala itu tanggal 15 Agustus 1945 malam, kira-kira pukul 22.00 WIB di rumah Soekarno, Jl. Pegangsaan Timur No. 56, Jakarta Pusat.

Sekelompok pemuda -Soekarni, Wikana, Aidit, dan Chaerul Saleh- dengan semangat patriotik menggebu-gebu berdebat serius dengan Bung Karno mengenai Proklamasi Kemerdekaan.

Para pemuda itu terus menuntut agar Soekarno-Hatta segera memproklamasikan kemerdekaan. Namun, kedua tokoh itu pun tetap pada pendiriannya semula.

Meski berulangkali didesak oleh para pemuda, Bung Karno menjawab bahwa ia tidak bisa memutuskan itu sendiri. Ia harus berunding dengan para tokoh lainnya.

Utusan pemuda mempersilahkan Bung Karno untuk berunding. Para tokoh yang hadir pada waktu itu antara lain, Mohammad Hatta, Soebardjo, Iwa Kusumasomantri, Djojopranoto, dan Sudiro.

Tidak lama kemudian, Hatta menyampaikan keputusan, bahwa usul para pemuda tidak dapat diterima dengan alasan kurang perhitungan serta kemungkinan akan menimbulkan banyak korban jiwa dan harta.

Halaman:

Editor: Administrator

Terkini

8 Arti Ular Masuk Rumah Menurut Primbon Jawa

Senin, 15 April 2024 | 12:00 WIB
X