Beberapa negara di dunia yang tidak berada di garis khatulistiwa, memiliki empat musim yang membuat warganya bisa mengalami salju saat musim dingin.
Butiran putih turun dari langit dan menumpuk di permukaan. Tapi, pernahkah kamu kepikiran kenapa salju yang merupakan butiran uap air bisa berwarna putih, padahal air atau es malah tak berwarna alias bening?
Kenneth Libbrecht, profesor fisika di Institut Teknologi California, Amerika Serikat, mengungkap penyebabnya. Dia menjelaskan bahwa benda bening memang bisa berubah menjadi putih.
"Jika kalian mengambil sepotong kaca, seperti kaca jendela, yang bening, lalu kemudian mengeluarkan palu dan menghancurkan panel menjadi potongan-potongan kecil, kaca itu kemudian berwarna putih" jelas Libbrecht dilansir Live Science.
Perbedaan permukaan suatu benda menyebabkan cahaya yang dibiaskan juga jadi berubah. Saat cahaya dipantulkan di permukaan datar yang halus seperti kaca atau es, sinar bergerak tanpa hambatan dan membuat mata manusia melihat benda tersebut berwarna bening.
Namun, saat kaca dipantulkan oleh permukaan yang tidak rata, maka cahayanya dibiaskan ke segala arah dan membuatnya berwarna putih. Sama halnya dengan kepingan salju yang sebenarnya dibentuk oleh ratusan kristal es mikro.
Gelompang cahaya yang melewatinya kemudian akan dipantulkan dan akhirnya salju jadi terlihat berwarna putih.
Meski begitu, salju juga bisa memiliki warna lain selain putih, tergantung cahaya yang bergerak di dalam salju dan es, atau karena adanya ganggang di dalam kantong salju.
