Tari Tumbu Tanah dikenal sebagai tari tradisional khas masyarakat Arfak yang tinggal di Manokwari.
Tarian ini juga dikenal dengan nama tarian ular karena formasi tarian ini membentuk seekor ular yang melilitkan badannya di atas pohon.
Berbeda dengan sejumlah tarian di Indonesia. Tarian ini tidak menggunakan alat musik, melainkan penari tumbuk tanah hanya mengikuti irama dari nyanyian para penari.
Setiap gerak tari ini memiliki simbol dan makna terutama yang berhubungan dengan sistem religi, kehidupan lingkungan alam dan lingkungan sosial mereka.
Formasi yang digunakan masih sampai sekarang yaitu formasi memanjang dan setengah melingkar dan lingkaran penuh.
Tari Tumbu Tanah bisa dikatakan sebagai jati diri masyarakat Arfak karena semua gerakan, formasi, lagu pengiring, alat musik, serta aksesoris dalam tari Tumbu Tanah merupakan ciri khas masyarakat Arfak yang membedakannya dengan tarian suku-suku lain di daerah Papua.
Selain itu dalam gerak dan formasi tarian ini juga memiliki etika, baik sopan santun, menghormati orang ialin serta pergaulan muda-mudi.
