Main sepak bola di jalanan seringkali jadi pemandangan sehari-hari. Bukan karena tak punya lapangan, tapi ternyata kebiasaan tersebut meniru warisan budaya di Inggris loh.
Masyarakat kuno Inggris kerap memainkan permainan tersebut di jalanan sebagai hiburan mereka sehari-hari.
Baca Juga: Alasan Jamu Indonesia Diajukan sebagai Warisan Tak Benda UNESCO
Dikutip dari Historical British, sebelum Liga Premier Inggris menjadi salah satu ladang bisnis yang paling menjanjikan di dunia, permainan sepak bola jalanan menjadi sejarah dibelakangnya.
Sejak dulu, bola selalu ditendang dari gereja ke gereja oleh banyak orang di Inggris kuno. Masyarakat menjadi senang melakukan hal tersebut lantaran dianggap sebagai refreshing bagi masyarakat setelah melakukan banyaknya pekerjaan.
Entah dari mana semangatnya, mereka menjadi sangat menggilai permainan sepak bola. Bahkan, para sarjana dan pekerja dari semua bidang bisa sewaktu-waktu muncul dengan bola di tangan mereka, berharap untuk bermain dengan siapa saja yang mau ikut bergabung.
Diperkirakan permainan sepak bola menjadi warisan budaya yang turun temurun sejak Romawi menginvasi wilayah Inggris, meski dahulunya belum digambarkan cara bermain sepak bola dengan skala besar dan melibatkan banyak orang.
Seiring berjalannya waktu, kontak fisik tak jarang memperkeruh suasana. Memasuki tahun 1280, sepak bola yang dimainkan puluhan hingga ratusan orang ini menjadi tak karuan.
Mengerikannya, sejumlah laporan mencatat kematian di jalanan akibat permainan sepak bola jalanan. Dalam sebuah permainan, bola di Ulgham, Northumberland, melihat seorang pemain bola terbunuh karena menabrak belati pemain lawan. Sepak bola jalanan yang telah membudaya menjadi kacau.
