3 Alasan Serangan Umum 1 Maret 1949 Dilakukan di Yogyakarta

- Selasa, 1 Maret 2022 | 11:14 WIB
Ilustrasi serangan umum 1 Maret 1949 di Yogyakarta. (Youtube/Humas Jogja).
Ilustrasi serangan umum 1 Maret 1949 di Yogyakarta. (Youtube/Humas Jogja).

Tepat hari ini, 73 tahun lalu telah terjadi peristiwa penyerangan serentak pasukan Indonesia terhadap lokasi strategis para penjahah di Yogyakarta yang disebut dengan Serangan Umum 1 Maret 1949. 

Serangan Umum ini telah dipersiapkan oleh jajaran tertinggi militer berdasarkan instruksi dari Panglima Divisi III, Kol. Bambang Sugeng dan dipimpin oleh Letnan Kolonel Suharto, Komandan Brigade 10 daerah Wehrkreise III.

Kurang lebih satu bulan setelah Agresi Militer Belanda II yang dilancarkan pada Desember 1948, Tentara Nasional Indonesia (TNI) mulai menyusun strategi untuk melakukan pukulan balik terhadap tentara Belanda. Strategi tersebut antara lain dimulai dengan memutuskan telepon, merusak jalan Kereta api, menyerang konvoi Belanda, serta tindakan lainnya.

Lalu mengapa memilih melakukan serangan umum di Yogyakarta, bukan di kota-kota lainnya seperti Jakarta atau Surabaya?

Tujuan Utama

Tujuan utama penyerangan yang dilakukan adalah untuk menunjukkan eksistensi Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan dengan demikian juga menunjukkan eksistensi Republik Indonesia kepada dunia internasional, maka anggota UNCI, wartawan asing serta para pengamat militer harus melihat perwira-perwira yang berseragam Tentara Nasional Indonesia (TNI).

-
Monumen Serangan Umum 1 Maret 1949. (Wikipedia).

Setelah dilakukan pembahasan yang mendalam, grand design yang diajukan oleh Hutagalung disetujui, dan khusus mengenai "serangan spektakuler" terhadap satu kota besar, Panglima Divisi III/GM III Kolonel Bambang Sugeng bersikukuh, bahwa yang harus diserang secara spektakuler adalah Yogyakarta.

Alasan memilih Yogyakarta.

Tiga alasan penting yang dikemukakan Bambang Sugeng untuk memilih Yogyakarta sebagai sasaran utama adalah:

1. Yogyakarta adalah Ibu kota RI

Karena saat itu Yogyakarta adalah Ibukota, maka bila tentara nasional Indonesia dapat direbut walau hanya untuk beberapa jam, akan berpengaruh besar terhadap perjuangan Indonesia melawan Belanda.

2. Wartawan asing lagi di Yogyakarta

Keberadaan banyak wartawan asing di Hotel Merdeka Yogyakarta, serta masih adanya anggota delegasi UNCI, serta pengamat militer dari PBB.

3. Tidak perlu persetujuan Panglima lain

Langsung di bawah wilayah Divisi III/GM III sehingga tidak perlu persetujuan Panglima/GM lain dan semua pasukan memahami dan menguasai situasi/daerah operasi.

Tujuan lainnya.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

7 Arti Mimpi Memotong Rambut Apakah Pertanda Baik?

Minggu, 28 April 2024 | 10:19 WIB

8 Arti Ular Masuk Rumah Menurut Primbon Jawa

Senin, 15 April 2024 | 12:00 WIB
X