Perayaan Idul Fitri atau Lebaran di Indonesia tentu tak lengkap tanpa adanya menu ketupat. Sejak lama ketupat telah menjadi menu khas Lebaran yang biasanya dicampur dengan makanan lain.
Bukan sekadar makanan, ketupat juga menjadi simbol akulturasi budaya Islam dan Jawa. Tradisi ini dimulai sejak era Wali Songo sekitar abad ke-15 atau abad ke-16.
Konn, Sunan Kalijaga memperkenalkan ketupat dan mengisinya dengan filosofi Jawa yang digabungkan dengan nilai-nilai luhur Islam.
Ketupat atau kepat bermakna "ngaku lepat" yang artinya mengakui kesalahan. Selain itu, ketupat juga bermakna "laku papat" yang menyoroti empat sisi ketupat dengan makna tersendiri.
Inilah makna empat sisi ketupat:
1. Lebaran
Sisi ketupat yang pertama artinya membuka pintu maaf untuk orang lain.
2. Luberan
Sisi ketupat yang kedua artinya mendapat rezeki berlimpah, namun tak lupa memberi sedekah pada orang yang membutuhkan.
3. Leburan
Sisi ketupat ketiga artinya melebur dosa-dosa yang telah dilakukan sengaja atau tidak sengaja selama satu tahun terakhir.
4. Laburan
Sisi ketupat yang terakhir ini melambangkan penyucian diri kembali.
Jadi, ketupat sudah melekat sejak lama dengan lebaran di Indonesia karena menjadi salah satu sarana Sunan Kalijaga dalam menyebarkan agama Islam.