Fakta: Ternyata Es di Olimpiade Musim Dingin Adalah Salju Buatan, Bukan Asli dari Alam

- Kamis, 3 Februari 2022 | 15:51 WIB
Olimpiade Musim Dingin di Beijing. (Photo/Daily Star)
Olimpiade Musim Dingin di Beijing. (Photo/Daily Star)

Olimpiade Musim Dingin 2022 akan dimulai di Beijing, China pada 4 Februari mendatang. Seperti namanya, Olimpiade Musim Dingin akan digelar di atas salju dan es, tapi ada kenyataan yang tidak sesuai seperti harapan.

China yang menjadi negara tuan rumah kini telah membuat salju dan menyemprotkan versi buatan mereka sendiri di pegunungan Zhangjiakou, tempat penyelenggaraan Olimpiade tersebut.

Dilansir India Times, Kamis (3/2/2022), pertandingan akan dimulai dengan cabang olahraga ski lereng dan slalom yang berlangsung di Yanqing, sebuah distrik pegunungan yang dramatis sekitar 80 Km dari ibukota China.

Wilayah tersebut, bersama dengan Zhangjiakou 160 Km barat laut, tempat acara cabang olahraga snowboarding, ski lintas alam, dan lompat ski akan diadakan, mendapat curah salju yang relatif sedikit. Akibatnya, ratusan meriam salju, yang menarik air dari reservoir, akan memompa kristal putih di tempat tersebut, menyadur dari lapor The Independent.

China memperkirakan bahwa pembuatan salju akan membutuhkan 49 juta galon air, yang disorot sebagai risiko oleh evaluasi Komite Olimpiade Internasional (IOC) selama proses penawaran.

Baca juga: Naik Mobil di Tengah Hutan, Pria Ini Tak Sengaja Rekam Sosok Berbaju Putih, Kuntilanak?

Salju buatan telah menjadi lebih umum di Olimpiade Musim Dingin karena perubahan iklim menyusutkan jumlah negara yang mendapatkan cukup hujan salju alami untuk mengadakan acara tersebut. Tetapi Beijing akan menjadi tuan rumah pertama yang sepenuhnya mengandalkan bubuk buatan, menurut catatan yang dilaporkan laman berita Bloomberg.

Salju buatan tidak hanya membutuhkan sumber daya dan infrastruktur yang signifikan untuk dibuat, tetapi juga berdampak pada kemampuan atlet musim dingin untuk berlatih dan bersaing dengan aman.  

Namun, China telah membatalkan segala ancaman terhadap lingkungan menyusul jaringan waduk yang luas di negara tersebut. Negara itu tetap teguh dalam pertahanan mereka, mengatakan pembuatan salju Olimpiade akan memberikan tekanan minimal pada pasokan air lokal dan Olimpiade Musim Dingin sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan PBB.

Perlu untuk diketahui, Olimpiade Musim Dingin 2018 di Korea Selatan di Pyeongchang juga hampir seluruhnya menggunakan salju palsu. Serpihan buatan pertama kali digunakan saat pertandingan musim dingin diadakan di Lake Placid New York pada tahun 1980, kemudian lagi di Vancouver (2010) dan Sochi (2014). 

Masalah menciptakan salju buatan dalam jumlah besar telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan pecinta lingkungan. Mereka mempertanyakan kelestarian lingkungan dari proses ini, karena salju buatan manusia membutuhkan ribuan liter air dan kilowatt energi.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

8 Arti Ular Masuk Rumah Menurut Primbon Jawa

Senin, 15 April 2024 | 12:00 WIB
X