Penelitian Ini Menemukan Adanya Sidik Jari pada Otak

- Selasa, 2 November 2021 | 16:02 WIB
Otak. (photo/Ilustrasi/Pexels/Anna Shvets)
Otak. (photo/Ilustrasi/Pexels/Anna Shvets)

Terdapat sebuah studi yang dilakukan oleh para peneliti dari University of Zurich telah menunjukkan bahwa tidak ada dua orang yang tidak mempunyai anatomi otak yang sama. Keunikan ini adalah hasil kombinasi faktor genetik dan pengalaman hidup individu.

Salah seorang ilmuwan EPFL, Enrico Amico baru-baru ini dilaporkan telah mendeteksi tanda-tanda aktivitas otak yang bertindak sebagai sidik jari otak kita. Uniknya, sidik jari ini unik tidak seperti sidik jari pada umumnya. Dia juga telah mempelajari bahwa sidik jari dari otak itu akan berubah seiring waktunya. 

Amico bersama timnya bahkan membuat grafik yang merangkum aktivitas otak subjek dengan memproses pemindaian otak. Teknik ini disebut sebagai ilmu saraf jaringan atau dikenal sebagai penghubung otak. Melihat hal itu, Amico memberikan komentarnya. 

“Semua informasi yang kami butuhkan ada dalam grafik ini, yang umumnya dikenal sebagai penghubung otak fungsional. Connectome adalah peta jaringan saraf. Mereka memberi tahu kami tentang apa yang dilakukan subjek selama pemindaian MRI mereka – jika mereka sedang beristirahat atau melakukan beberapa tugas lain, misalnya. Koneksi kami berubah berdasarkan aktivitas apa yang sedang dilakukan, dan bagian otak mana yang digunakan.” ungkap Amico, mengutip Tech Explorist. 

"Kami menduga bahwa pengalaman tersebut memiliki efek pada otak yang berinteraksi dengan susunan genetik sehingga selama bertahun-tahun setiap orang mengembangkan anatomi otak yang sepenuhnya individual," ungkap Jäncke.

Untuk menyelidiki hipotesis mereka, Jäncke bersama timnya melakukan penelitian otak dari 200 orang tua yang sehat dengan menggunakan pencitraan resonansi magnetik tiga kali untuk periode dua tahun.

Untuk masing-masing dari 191 orang, peneliti dilaporkan mampu mengidentifikasi kombinasi individu dari karakteristik anatomi pada otak tertentu, di mana akurasi identifikasi, bahkan untuk karakteristik anatomi otak yang sangat umum, lebih dari 90 persen. 

“Hingga saat ini, ahli saraf telah mengidentifikasi sidik jari otak menggunakan dua pemindaian MRI yang diambil dalam periode yang cukup lama. Tapi apakah sidik jari benar-benar muncul setelah hanya lima detik, misalnya, atau perlu lebih lama? Dan bagaimana jika sidik jari dari area otak yang berbeda muncul pada waktu yang berbeda? Tidak ada yang tahu jawabannya. Jadi, kami menguji skala waktu yang berbeda untuk melihat apa yang akan terjadi.” jelas Amico.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

8 Arti Ular Masuk Rumah Menurut Primbon Jawa

Senin, 15 April 2024 | 12:00 WIB
X