Perasaan depresi atau stres dapat mengubah kondisi otak seseorang hingga mempercepat penuaan. Bukan hanya dampaknya secara psikologis namun juga mempengaruhi struktur fisik di otak.
Biasanya perubahan fisik otak berupa peradangan dan kurangnya asupan oksigen hingga penyusutan otak. Itu artinya, depresi mempengaruhi pusat kendali sistem saraf si penderita.
Orang-orang yang mengalami depresi hingga sepuluh tahun lebih mengalami peradangan otak 30 persen lebih berat dari orang-orang yang menderita depresi lebih singkat.
Jika ini terjadi maka akibatnya sel-sel otak akan mati, berkurang kemampuan otak, kesulitan belajar, daya ingat rendah dan suasana hati yang tidak stabil.
Efek depresi terhadap otak juga dapat berujung pada berubahnya struktur jaringan otak, fungsi hipokampus yang menurun berdampak pada gangguan memori atau fungsi amigdala yang mempengaruhi emosi.