6 Tradisi Unik yang Hanya Ada di Indonesia

- Minggu, 8 September 2019 | 15:30 WIB
Warak Ngendok diarak dalam karnaval dugderan yang diselenggarakan masyarakat Semarang untuk menyambut bulan puasa. (Antara/R. Rekotomo)
Warak Ngendok diarak dalam karnaval dugderan yang diselenggarakan masyarakat Semarang untuk menyambut bulan puasa. (Antara/R. Rekotomo)

Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki banyak etnis, suku, dan kepercayaan. Dari ujung barat sampai ujung timur Indonesia memiliki beragam tradisi unik yang berbeda-beda di setiap daerah. 

Dari upacara kematian hingga tradisi panen dimiliki oleh Indonesia. Dibawah ini 7 tradisi unik yang hanya ada di Indonesia.

1. Ritual Tiwah, Kalimantan Tengah

-
Ritual Tiwah, Kalimantan Tengah. (Instagram/@natalia.isa)

Di Kalimantan Tengah terdapat tradisi khusus yang dilakukan untuk orang yang sudah meninggal. Upacara Tiwah ini biasa dilakukan oleh suku Dayak untuk pengantaran tulang orang yang sudah meninggal ke sebuah rumah yang disebut Sandung. Tujuan dari ritual ini untuk meluruskan perjalanan arwah menuju Lewu Tatau atau surga. Selain itu tujuan dari ritual unik ini untuk melepaskan kesialan bagi keluarga yang sudah ditinggalkan.

2. Ma’Nene, Sulawesi Selatan

-
Ritual Ma'nene, Sulawesi Selatan. (Instagram/@visit_sulsel)

Tana Toraja memang cukup terkenal dengan berbagai ritual aneh untuk menghormati orang terkasih. Ma’Nene merupakan tradisi yang berlangsung pada bulan Agustus di setiap tahunnya. Tradisi ini melibatkan jasad mereka yang telah meninggal dengan menggali kembali kuburan, memandikan, dan memakaikan baju untuk diajak berjalan di sekitar desa.

3. Dugderen, Jawa Tengah

-
Warak Ngendok diarak dalam karnaval dugderan yang diselenggarakan masyarakat Semarang untuk menyambut bulan puasa. (Antara/R. Rekotomo)

Dugderen merupakan tradisi unik yang hanya ada di Semarang, Jawa Tengah. Dugderen diadakan secara khusus untuk menyambut bulan suci Ramadhan setiap tahunnya.

Tradisi ini biasanya diadakan berpindah-pindah, seperti, pernah ada di daerah Simpang Lima, daerah Masjid Agung Semarang, daerah Pasar Johar, Balai Kota Semarang, dan lainnya.

Perayaan Dugderan memang diadakan berhari-hari mulai dari pemukulan bedug, pasar kaget yang dinamai Pasar Dugderan, arak-arakan mobil yang bertema Warak Ngendok (makhluk imajiner yang menjadi maskot Kota Semarang), Kirab Budaya Dugderan, dan diakhiri perayaan letusan mercon dan kembang api.

4. Tradisi Potong Jari, Papua

Potong jari adalah tradisi untuk menunjukan kesedihan karena ditinggal oleh anggota keluarga. Bagi suku Dani jari mempunyai arti yang lebih dalam, disimbolkan sebagai bentuk kerukunan, kebersamaan, dan kekuatan dalam diri manusia ataupun sebuah keluarga. Tradisi yang terbilang ekstrim ini sudah banyak yang ditinggalkan oleh suku Dani.

5. Kebo-Keboan, Jawa Timur

-
Upacara adat keboan di Desa Aliyan, Kecamatan Rogojampi, Banyuwangi. (Antara/Budi Candra Setya)

Ritual tradisi ini diadakan setahun sekali, berkaitan dengan budaya agraris khususnya siklus tanam padi. Upacara ini gabungan antara upacara minta hujan bila terjadi kemarau atau bentuk rasa syukur bila panen berhasil dengan baik. Di upacara ini beberapa laki-laki berdandan menjadi kerbau, mereka harus berkubang di tengah kubangan sawah yang baru di bajak, kemudian diarak keliling desa. Disertai karnaval kesenian rakyat, kemudian mereka juga beraksi membajak sawah.

6. Gigi Runcing Suku Mentawai, Kalimantan

-
Wanita dengan gigi runcing. (Instagram/@kitaina.id)

Bagi suku Mentawai wanita yang cantik harus memenuhi tiga kriteria. Pertama, telinganya yang panjang. Kedua, tubuhnya dihiasi titi atau tato. Ketiga, giginya yang runcing. Tradisi untung meruncingkan gigi ini diyakini akan menambah kecantikan sang wanita.

Editor: Administrator

Terkini

Fakta dan Mitos Tahun Kabisat yang Kamu Harus Tau

Rabu, 28 Februari 2024 | 12:25 WIB
X