Jika kamu berpikir semua hewan laut bernapas dengan insang layaknya ikan, itu keliru.
Faktanya, ada juga hewan laut yang bernapas dengan paru-paru seperti mamalia jenis paus.
Selain itu, ada juga yang bernapas menggunakan kulit, yakni ubur-ubur.
Ya, ubur-ubur dan beberapa hewan laut lainnya seperti bintang laut menyerap oksigen yang digunakan untuk bernapas dengan kulitnya.
Dihimpun dari berbagai sumber, ternyata, di sekujur tubuh ubur-ubur terdapat rongga gastrovascular yang berfungsi untuk makan dan juga bernapas.
Rongga gastrovascular atau gastrovaskuler ini berfungsi sebagai tempat pencernaan dan peredaran makanan ke seluruh tubuh.
Bernapas menggunakan kulit adalah teknik pernapasan kuno yang diprediksi sudah digunakan sekitar 2,8 miliar tahun yang lalu.
Nah, teknik bernapas melalui kulit ini juga dikenal dengan sebutan sistem pernapasan difusi.
Sistem pernapasan difusi ini digunakan oleh ubur-ubur karena hewan ini hanya memiliki lapisan sel luar dan lapisan sel dalam yang bagian dalamnya berupa jeli.
Lapisan ini membuat ubur-ubur tidak memerlukan banyak oksidgen seperti hewan lain yang memiliki jaringan di bagian dalamnya.
Meski begitu, sistem pernapasan difusi ini tetap memiliki kelemahan.
Menurut Juli Berwald, seorang ahli kelautan, sistem pernapasan difusi jauh lebih lambat dibandingkan sistem pernapasan yang membawa oksigen ke bagian tubuh yang lebih dalam.
